5 Tips Aman Ibadah Haji di Masjidil Haram Tanpa Takut Tersesat

Petugas memasangkan gelang penanda kepada jamaah calon haji embarkasi Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023. Sebanyak 385 jamaah calon haji yang terdiri atas 165 jamaah laki-laki, 220 jamaah perempuan dan 8 petugas ibadah haji tiba di embarkasi Jakarta yang berlokasi di Asrama Haji Pondok Gede untuk transit beristirahat sebelum diberangkatkan menuju tanah suci untuk melaksanakan Ibadah Haji 1444 H melalui Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Petugas memasangkan gelang penanda kepada jamaah calon haji embarkasi Jakarta di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023. Sebanyak 385 jamaah calon haji yang terdiri atas 165 jamaah laki-laki, 220 jamaah perempuan dan 8 petugas ibadah haji tiba di embarkasi Jakarta yang berlokasi di Asrama Haji Pondok Gede untuk transit beristirahat sebelum diberangkatkan menuju tanah suci untuk melaksanakan Ibadah Haji 1444 H melalui Bandara Udara Internasional Soekarno-Hatta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Berhaji merupakan salah satu kewajiban umat muslim yang masuk dalam rukun Islam. Umat Islam dari berbagai belahan dunia setiap tahunnya akan berbondong-bondong melaksanakan ibadah haji.

Setelah melakukan serangkaian proses sebelum keberangkatan di negara asal masing-masing, maka puncak perjalanan haji adalah saat pelaksanaan ibadah haji di Padang Arafah, Muzdalifah, dan Mina. Jamaah haji akan melaksanakan rangkaian ritual ibadah yang meliputi wukuf di Arafah, lempar jumrah di Mina, serta penyembelihan hewan kurban. Selama pelaksanaan ibadah haji, mereka akan mengikuti tata cara dan arahan yang telah ditetapkan oleh otoritas haji untuk memastikan ibadah mereka sah dan diterima oleh Allah SWT.

Masjidil Haram akan menjadi salah satu tempat tujuan ibadah umat muslim saat melaksanakan haji. Tentunya tempat ini akan dipadati pengunjung. Tak jarang keramaian di tempat ini seringkali membuat jemaah kebingungan mengenali tempat hingga akhirnya bisa tersesat. Dikutip dari  Kemenag.go.id berikut tips yang bisa dilakukan agar tidak tersesat saat berada di Masjidil Haram.

 1. Jemaah haji diimbau mengenal 'medan' Masjidil Haram. Pada saat berada di Masjidil Haram jamaah haji akan diminta untuk berkumpul di satu titik selesai melaksanakan keperluan maka jemaah harus pandai mengenali tempat yang menjadi lokasi titik kumpul.

2. Ingat nama dan nomor pintu

Ketika masuk ke Masjidil Haram agar tidak tersesat salah satu hal yang dapat dilakukan ialah dengan mengetahui nama dan nomor pintu.

3. Jangan malu bertanya

Saat berada di masjidil Haram maka kita juga dapat melihat beberapa petugas haji serta polisi dengan identitas jelas yang berjaga. Maka jangan malu dan sungkan bertanyalah ke petugas setempat saat tersesat.

4. Jangan Cari Teman yang Hilang

Ketika ada jemaah yang hilang maka langkah yang tept ialah langsung melaporkan ke petugas keamanan. Jangan mencari sendiri tanpa pengawasan dan pengamanan petugas keamanan.

Berdiam Di Tempat yang Dilalui Jemaah haji

Ketika terpisah dari rombongan salah satu hal yang bisa dilakukan ialaha dengan berdiam di tempat yang dilalui jemaah haji. Seperti di lokasi Sa’i.

6.Gunakan Aplikasi Haji

Kementerian Agama merilis aplikasi baru yang disebut Kawal Haji untuk memudahkan akses jemaah dan masyarakat dalam menyampaikan beragam persoalan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Wibowo mengatakan aplikasi ini memiliki dua fitur utama. Pertama, pelaporan jemaah haji, khususnya berkenaan dengan layanan konsumsi, akomodasi, transportasi, termasuk jika ada jemaah terpisah dari rombongan, atau lupa arah pulang ke penginapan. Kedua, deteksi lokasi dan pergerakan jemaah untuk memudahkan proses pencarian jika ada jemaah yang tersesat.

Aplikasi ini, kata Wibowo, semakin menyempurnakan skema pelindungan jemaah haji di tanah suci. Ia menuturkan selama ini proses pelindungan jemaah dilakukan dan berjalan dengan baik melalui proses offline dengan menempatkan petugas di sejumlah titik strategis. Lalu ada akses layanan informasi juga disiapkan dalam bentuk WA Center serta kanal aduan melalui Pusaka SuperApps.

Kepala Subdirektorat Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Hasan Affandi, mengungkapkan sejumlah manfaat dari Kawal Haji. Bagi jemaah, aplikasi ini bisa menjadi sarana melaporkan permasalahan konsumsi, akomodasi, transportasi, dan jemaah tersesat atau terpisah dari rombongan. Laporan dipantau dan ditindaklanjuti petugas. 

“Ini akan sangat bermanfaat untuk melacak jika ada kasus jemaah yang hilang atau tersesat. Syaratnya jemaah mengaktifkan fitur location sehingga dapat terlacak posisi terakhir,” ujar Hasan

Hal lain yang perlu diwaspadai saat berhaji di Masjidil Haram ialah, tidak tertutup kemungkinan akan terjadi aksi kriminalitas. Maka hindari membawa uang dalam jumlah terlalu banyak atau menggunakan perhisan yang mencolok. Selai itu, juga jangan gampang mempercayai joki mencium Hajar Aswad, jasa pembawa barang dan orang-orang tak dikenal lainnya.

TIARA JUWITA |EKA YUDHA SAPUTRA | KARUNIA PUTRI

Pilihan Editor: Aplikasi Kawal Haji Diperkenalkan, Ini Manfaat dan Cara Mengaksesnya