Pentingnya Pasien Diabetes Cek Gula Darah Mandiri saat Puasa Ramadan

Reporter

Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)
Ilustrasi tes gula darah penderita diabetes (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Marina Epriliawati dari Rumah Sakit Fatmawati Jakarta Selatan mengatakan penting bagi penderita diabetes untuk mengecek gula darah secara mandiri saat berpuasa karena perubahan pola hidup selama Ramadan dapat mempengaruhi gula darah.

"Sarannya dilakukan mandiri karena kalau ke rumah sakit cuma sekali sebulan, biasanya begitu. Tapi kalau dilakukan secara mandiri itu lebih fleksibel waktunya dan bisa lebih sering, dan itu kita bisa mendapatkan gambaran keamanan pasien berpuasa," ujar Marina dalam bincang "Pentingnya Memantau Gula Darah selama Berpuasa" yang disiarkan Kementerian Kesehatan, Rabu, 20 Maret 2024.

Menurutnya, karena pola hidup selama puasa Ramadan berubah, seperti jadwal makan dan kegiatan fisik, kadar gula darah juga berubah. Marina menjelaskan pada umumnya target gula darah pasien diabetes yaitu 80-130 sebelum makan dan di bawah 180 setelah makan. Namun, target tersebut dapat disesuaikan dokter sesuai kondisi pasien.

Pentingnya pencatatan
Dia menilai dengan melakukan pencatatan kadar gula darah tersebut pasien dapat mengevaluasi dan menyesuaikan gaya hidup selama berpuasa, seperti makan, aktivitas fisik, serta obat-obatan yang dikonsumsi. Apabila hanya mengandalkan pengecekan di rumah sakit, kadar gula darah di hari-hari selain hari pengecekan itu tidak tercatat. Apabila terdapat pengecekan dan pencatatan yang terstruktur oleh pasien diabetes, hal itu dapat membantu dokter mengevaluasi keadaannya demi menyesuaikan dosis pengobatan.

"Untuk pemeriksaan gula darah mandiri itu harus dilakukan secara terstruktur, salah satunya adalah dengan mencatat," ujarnya.

Hal-hal yang dapat dicatat berupa tanggal, jam, aktivitas fisik, porsi makan serta jenis makanan, baik itu nasi, lauk, maupun makanan ringan. Sedangkan waktu yang direkomendasikan untuk pengecekan ada tujuh. Waktu-waktu tersebut adalah sebelum sahur, dua jam setelah sahur, pukul 12.00, kemudian sore sekitar pukul 15.00-16.00, sebelum berbuka puasa, setelah berbuka puasa, dan saat pasien merasa tidaknyaman. 

Dia menambahkan tidak semuanya perlu dilakukan dan pemeriksaan tergantung kondisi pasien sehingga perlu berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter.

Pilihan Editor: Waktu Terbaik Berolahraga selama Ramadan Menurut Spesialis Ortopedi