Keutamaan Bulan Rajab dan Sunah untuk Berpuasa

Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti
Ilustrasi puasa ramadan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pada 23 Januari 2023, kita sudah memasuki bulan Rajab 1444 Hijriah. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan mulia dalam kalender Islam. Pada bulan Rajab ini, terdapat amalan sunah yang dapat dilakukan oleh umat muslim, yakni puasa. Seperti amalan sunah lainnya, melaksanakan puasa sunah di bulan Rajab memiliki ketentuan dan keutamaannya sendiri.

Keutamaan Bulan Rajab

Dilansir dari NU Online, bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam kalender Islam. Bulan Rajab ini merupakan salah satu dari empat bulan mulia. “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram,” QS At-Taubah ayat 36.

Selain bulan Rajab, tiga bulan mulia dalam kalender Islam adalah bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan bulan Muharram. Dalam empat bulan mulia ini, perbuatan maksiat akan dibalas dengan balasan yang lebih berat. Sebaliknya, perbuatan taat akan dibalas dengan pahala yang lebih banyak.

Menurut Sayyid Abu Bakar Syattha’, nama bulan Rajab diambil dari kata at-tarjib yang memiliki memuliakan. Selain itu, bulan Rajab juga memiliki sebutan lain, yakni Al-Ashabb dan Al-’Ashamm. Al-Ashabb berarti mengucur. Sebutan ini ada karena pada bulan Rajab kebaikan mengucur deras. Sedangkan, Al-’Ashamm berarti tuli. Sebutan ini ada karena pada bulan Rajab tidak terdengar berisik senjata untuk berkelahi.

Puasa Rajab

Puasa merupakan salah satu amalan yang disunahkan pada bulan Rajab. Pelaksanaannya hanya dilakukan beberapa hari saja dalam bulan tersebut. Menurut al-Ghazali, sebagian sahabat Nabi memakruhkan puasa Rajab selama satu bulan penuh. Alasannya adalah karena dianggap menyerupai puasa bulan Ramadan.

Anjuran berpuasa pada empat bulan mulia ditegaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafâtîh al-Ghaib yang mengutip hadis: “Satu hari berpuasa pada bulan haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), lebih utama dibanding berpuasa 30 hari pada bulan selainnya. Satu hari berpuasa pada bulan Ramadan, lebih utama dibanding 30 hari berpuasa pada bulan haram.” 

Sedangkan, Sayyid Abu Bakar Syattha’ dalam I’ânah at-Thâlibîn yang mengutip hadis: “Barang siapa berpuasa selama tiga hari dalam bulan haram, hari Jumat, dan Sabtu, maka Allah balas setiap satu harinya dengan pahala sebesar ibadah 900 tahun.”

Pilihan Editor: Ketentuan dan Keutamaan Amalan Puasa Rajab

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.