Tetap Berenergi di Hari-hari Terakhir Ramadan dengan Kiat Berikut

Reporter

Ilustrasi Salat Tarawih. Foto/Shutterstock.com
Ilustrasi Salat Tarawih. Foto/Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hari-hari terakhir Ramadan cukup istimewa karena Muslim di seluruh dunia berusaha untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Banyak orang memaksimalkan ibadahnya, tetap terjaga di malam hari untuk salat sunah. Oleh karena itu, kesehatan dan kekuatan fisik sangat penting dalam 10 hari terakhir ini.

Dilansir dari Gulf News, karena akan ada perubahan dalam rutinitas tidur dan pengurangan asupan makanan setelah berbuka puasa karena tambahan salat, orang mungkin merasa kurang enerjik dan mudah lelah. Jika kualitas makanan berbuka puasa adalah kalori yang tidak bergizi, orang mungkin tidak dapat mempertahankan energi untuk salat malam. Kiat-kiat berikut dapat membuat kita lebih kuat dan merasa enerjik selama 10 hari terakhir.

Sahur:
Jangan lewatkan sahur karena merupakan praktik yang diberkati yang dipandu oleh Nabi Muhammad (SAW). Makan sahur yang sehat membantu mempertahankan hari tanpa menguras energi menjelang malam.

Hidrasi:
-Minum banyak air dan tetap terhidrasi antara berbuka puasa dan sahur. Sertakan makanan yang menghidrasi, seperti jeruk, melon, mentimun, beri saat buka puasa.

-Cobalah untuk minum sedikit air di antara salat di malam hari.

-Batasi minuman berkafein dan pilihlah limun atau teh hijau.

Buka puasa:
-Jangan makan berlebihan saat berbuka. Ini akan membuat malas dan lesu. Fokus pada kualitas makanan daripada kuantitas.

-Bagilah makanan dari berbuka puasa hingga sahur dalam porsi kecil sehingga memberikan energi saat salat tanpa membuat lesu.

-Hindari makanan yang digoreng saat berbuka puasa, termasuk sup sehat dan jus rendah kalori agar tetap terhidrasi dengan baik.

Baca juga: Cukupi Asupan Cairan selama Ramadan dengan Cara Berikut