Masjid yang Kerap Viral, Masjid Jogokariyan Yogyakarta Berusia 55 Tahun

Reporter

Masjid Jogokariyan Yogyakarta menyediakan ribuan porsi menu buka gratis setiap hari selama Ramadan. TEMPO | Pribadi Wicaksono.
Masjid Jogokariyan Yogyakarta menyediakan ribuan porsi menu buka gratis setiap hari selama Ramadan. TEMPO | Pribadi Wicaksono.

TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan 1443 Hijirah, Masjid Jogokariyan, Yogyakarta kembali melaksanakan berbuka puasa bersama dengan cara piringan. Setidaknya, sebanyak 2.500 piring dipersiapkan untuk para jamaah berbuka puasa bersama. Melansir dari instagram resmi Masjid Jogokariyan (@masjidjogokariyan), jadwal menu buka puasa untuk satu bulan penuh pun sudah dirilis

Masjid Jogokariyan merupakan sebuah masjid yang terletak di Kampus Jogokariyan, berlokasi di Jalan Jogokariyan No. 36, Kecamatan Mantirjeron, Kota Yogyakarta. Masjid ini milai dibangun pertama kali pada 20 September 1965.  Masjid Jogokariyan memmiliki jangkauan syiar yang terdiri atas 4 RW (RW 9-12) dan 18 RT (30-47).

Sebagaimana dikutip dari digilib.uinsby.ac.id, pendirian masjid ini bermula dari ide seorang pengusaha batik bernama H. Jazuri asal Karangkajen yang mempunyai rumah di Kampung Jogokariyan. Tanah pembangunan Masjis Jogokariyan bukanlah tanah wakaf, melainkan tanah yang dibeli atas kumpulan dana panitia pembangunan masjid ini yang tergabung dalam koperasi Batik “Karang Tunggal” dan Koperasi “Tri Jaya”.

Dalam manajemen masjid, Masjid Jogokariyan memiliki program-program andalan, seperti Pemetaan Jamaah, Mengundang Jamaah ke Masjid dengan Penuh Hormat , Gerakan Infak Selalu Tersisa Nol Rupiah, Gerakan Jamaah Mandiri, dan Skenario Planning. 

Pembangunan masjid ini selesai dan diresmikan pada Agustus 1967 bertepatan dengan rangkaian HUT RI ke-22. Peresmian ini dipimpin oleh ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Yogyakarta. Bangunan masjid terdiri atas tiga lantai di atas tanah seluas 1.118-meter persegi.

Masjid Jogokariyan juga memiliki logo resmi yang terdiri atas tiga bahasa, yakni Arab, Indonesia, dan Jawa. Penggunaan tiga bahasa ini bertujuan untuk mewujudkan semangat pengurus Masjid Jogokariyan Yogyakarta yang salih tanpa kehilangan akar budaya.

Masjid Jogokariyan meraih beberapa penghargaan bergengsi. Pada 2016, masjid ini memeroleh juara 1 dalam penilaian Masjid Besar Percontohan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Kemenangan tersebut sekaligus menjadikan Masjid Jogokariyan sebagai perwakilan dalam ajang Masjis Besar Idarah Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI. 

Pada ajang tersebut, Masjid Jogokariyandi Yogyakarta ini berhasil memperoleh penghargaan sebagai Masjid Besar Percontohan Idarah Nasional di tahun tersebut.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca: Masjid Jogokariyan Yogya Naikkan Jatah Voucher Gratis Jadi Rp 5 Juta Sehari

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.