Umrah Awal Ramadan di Madinah

Reporter

Suasana Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Dikutip dari berita Arabnews.com, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan Kota Madinah sebagai salah satu kota tersehat di dunia. Shutterstock
Suasana Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Dikutip dari berita Arabnews.com, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menetapkan Kota Madinah sebagai salah satu kota tersehat di dunia. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni'am Sholeh yang umrah Ramadan di tanah suci, mengatakan toko-toko di Madinah, Saudi Arabia, tutup pada pagi hingga sebelum zuhur. "Mareka baru buka tiga hari yang lalu. Selama dua hari puasa, mereka menutup dagangannya pada pagi hingga sebelum zuhur, baru setelahnya mereka berjualan, hingga pukul dua pagi," kata Asrorun melalui pesan singkat yang diterima di Jakarta, Senin, 4 April 2022.

Menurut Asrorun, saat ini pertokoan belum pulih sepenuhnya karena masih banyak yang tutup. Hanya beberapa yang buka bahkan sebagian baru mulai memajang barang dagangannya.

Setiap salat lima waktu, seluruh toko tutup agar orang ikut salat berjamaah. Namun, pada saat salat tarawih, toko-toko diperkenankan buka.

Jemaah umrah yang berkenan mengikuti pengajian dapat bergabung dengan majelis taklim yang dilaksanakan antara waktu salat asar dan maghrib di Masjid Nabawi. Ada penceramah yang menyampaikan materi keagamaan dalam bahasa Arab.

Bagi yang tidak mau ikut majelis taklim, untuk menunggu maghrib, jamaah bisa mengaji Al-Quran, atau ziarah ke makam Rasulullah SAW, ziarah ke makam Baqi.

Jemaah juga bisa sekedar jalan-jalan menunggu maghrib dengan menyaksikan ditutupnya payung raksasa seusai asar menjelang matahari tergelincir. Payung raksasa itu pelindung jemaah dari terik matahari itu terbuka secara serentak pada pagi hari dan ditutup saat matahari sudah muncul dari peraduan.