Bank Indonesia Ungkap Penyebab Industri Halal Diminati Banyak Negara

Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto
Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Imam Sukamto

Besarnya pangsa pasar Indonesia dan tren industri halal global tersebut, dikatakannya, menjadi urgensi atas pengembangan ekonomi syariah nasional yang memiliki potensi sebagai sumber pertumbuhan baru, memperbaiki stabilitas ekonomi dan keuangan domestik sehingga dapat tumbuh secara lebih berkelanjutan dan lebih berkeadilan.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan pondok pesantren sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al-Muayyad Windan Kabupaten Sukoharjo Mohammad Dian Nafi mengatakan selama ini perkembangan ekonomi syariah secara global cukup mengejutkan.

"Seperti pemasok ayam halal dunia dari Brasil, pemasok kosmetik halal dunia dari Korea Selatan, pemasok bumbu halal terbesar dari Thailand, daging sapi halal dunia dari Australia, mereka siap untuk diaudit kehalalannya, mulai proses bahan hingga produk, artinya kesadarannya ekonomi syariah sudah mendunia," katanya.

Oleh karena itu, dikatakannya, Indonesia khususnya Solo Raya perlu menata diri untuk mengembangkan ekonomi syariah demi memantapkan diri menjadi sebuah ekosistem.

"Termasuk memberikan layanan berkualitas tidak hanya bagi umat Islam tetapi juga semua orang. Solo perlu menginisiasi ini agar ekonomi syariah Soloraya menguat kembali. Sebagai bentuk komitmen, kesadaran, mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan," katanya.

Ia mengatakan beberapa potensi ekonomi syariah yang layak dikembangkan di Soloraya di antaranya wisata halal dan kuliner halal. Menurut dia, selama ini Solo merupakan surganya kuliner sehingga kuliner halal layak dikembangkan.