Pandangan Islam Tentang Bakhil, Orang Kikir Terbelenggu 7 Perkara ini

Reporter

Ilustrasi memberi dan menerima. Shutterstock
Ilustrasi memberi dan menerima. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Bakhil ataupun kikir yang memiliki arti yaitu menahan atau rakus terhadap apa yang dimiliki orang lain, dan ini merupakan sifat yang dilarang Allah SWT karena termasuk sebagai penyakit hati.

Bakhil dan kikir adalah salah satu bentuk kemaksiatan hati besar dan dapat merusak kehidupan manusia. Rasulullah SAW bersabda, "Ada tiga hal yang dianggap dapat membinasakan kehidupan manusia, yaitu kikir (kebakhilan) yang dipatuhi, hawa nafsu yang diikuti, dan ketakjuban orang terhadap dirinya sendiri." HR. Thabrani.

Dari beberapa penjelasan tersebut bisa kita lihat bahwa Islam sangat membenci sifat bakhil karena sifat tercela ini menjadi salah satu karakter orang munafik yang tidak mau berkorban untuk kebaikan.

Alquran dan hadis menganjurkan umat manusia untuk bersikap prihatin dan peduli antar sesama. Namun, sikap bakhil masih kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Berikut ada beberapa contoh sikap bakhil yang harus dihindari, yaitu seperti enggannya membayar zakat fitrah dan zakat maal, selalu berfoya-foya tapi tidak mau bersedekah, merasa acuh saat melihat anak yatim piatu, tidak.berkurban pada haru raya idul adha padahal ia berkecukupan secara finansial, dan tidak ingin melaksanakan haji dan umrah karena takut hartanya berkurang, padahal ia memiliki harta lebih dari cukup.

Sikap ini benar-benar harus dijauhi oleh setiap umat muslim karena akan terdapat kerugian bagi orang-orang memiliki sikap bakhil dan kikir, berikut adalah hal-hal negatif yang timbul pada orang-orang yang bakhil:

1. Penyebab kebangkrutan.
"Tiada datang pagi hari atas manusia melainkan ada dua malaikat turun, dimana salah satu dari keduanya berdoa "Ya Allah berilah ganti (yang lebih baik) bagi orang yang berinfak," dan yang kedua berdoa, "Ya Allah buat lah bangkrut orang yang menahan pemberian." (HR. Bukhari).

Dari sabda Rasulullah SAW tersebut dapat kita lihat, orang yang menyayangi hartanya dan enggan menggunakannya untuk kepentingan yang baik tidak akan membuat orang tersebut bertambah kaya.

2. Mendapat siksaan.
Dalam Surah Ali Imran ayat 180, Allah berfirman: "Sesekali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan adalah buruk bagi mereka. Harta bakhil mereka itu akan dikalungkan kelak di lehernya pada hari kiamat. Dan kepunyaan Allah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

3. Banyak ditimpa masalah.

Dari Nasha'hul 'Ibad Imam Nawawi Al-Bantani, Abu Bakar Ash-Silhiddiq berkata, orang yang bakhil tidak akan bisa terlepas dari salah satu tujuh perkara berikut:

1. Ketika mati hartanya akan diwarisi oleh orang yang akan menghabiskan dan membelanjakannya untuk sesuatu yang tidak diperi tau kan Allah.

2. Allah akan membangkitkan pengusaha zalim yang akan merenggut seluruh hartanya setelah menyiksanya terlebih dahulu.

3. Allah menggerakkan dirinya untuk menghabiskan harta bendanya.

4. Muncul ide pada dirinya untuk mendirikan bangunan di tempat yang rawan bencana, sehingga bangunan beserta hartanya yang disimpan di dalamnya lenyap.

5. Ditimpa musibah yang dapat yang dapat menghabiskan hartanya, seperti tenggelam, terbakar, mengalami pencurian, dan lain sebagainya.

6. Ditimpa penyakit kronis sehingga hartanya habis untuk berobat.

7. Dia menyimpan harta di suatu tempat, kemudian lupa tempat itu sehingga hartanya hilang.

Selain itu, orang yang bakhil atau kikir menimbulkan rasa tidak senang kepada orang lain. Ia mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menimbun kekayaan, namun ia tidak menikmati hartanya untuk berbagi kepada sesama.

ASMA AMIRAH

Baca: Mamah Dedeh: Jaga Kerukunan Jangan Pelit Resep ke Tetangga