Pahala Amal Jariyah Seorang Muslim Terus Mengalir Meski Telah Meninggal

Reporter

Seorang anak laki-laki berdoa saat Jumat pertama pada bulan Ramadan di sebuah masjid di Bangkok, Thailand, 18 Mei 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun
Seorang anak laki-laki berdoa saat Jumat pertama pada bulan Ramadan di sebuah masjid di Bangkok, Thailand, 18 Mei 2018. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, JakartaAmal jariyah merupakan amal perbuatan baik yang pahalanya tidak akan terputus meski sudah meninggal. Pahala tersebut terus mengalir seiring dengan dimanfaatkannya hasil perbuatan atau amal yang telah dilakukannya semasa hidup ataupun yang ditinggalkannya.

Seorang muslim sangat dianjurkan melakukan amal jariyah sebagai bekal menghadap Allah Subhanahuwata’ala. Selain itu, jenis amal ini bisa mendatangkan manfaat bagi kelangsungan umat muslim.

Rasulullah SAW menyebutkan ada tiga amal jariyah bagi umat Muslim dalam hadisnya sebagai berikut: Dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah bersabda: "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya." (HR Muslim).

DalaM hadis lain disebutkan amal jariyah terdiri lebih dari tiga bentuk, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya amal dan kebajikan yang dapat menyusul orang mukmin setelah dia meninggal dunia di antaranya yaitu: ilmu yang dia sebarkan, anak saleh yang dia tinggalkan, mushaf Al-Qur an yang dia wariskan, masjid yang di bangunnya, rumah tinggal bagi perantau yang dia bangun, sungai yang dia alirkan (irigasi), dan sedekah harta yang dikeluarkannya saat sehat dan hidup. Seluruh amal dan kebajikan ini akan mennyusul orang mukmin sepeninggalaya dari dunia." (HR Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah dari Abu Hurairah r.a. Al-Matjarur-Rabih hlm. 24 nomor 36).

Secara umum, jenis sedekah jariyah dapat berupa mengajarkan ilmu, membangun fasilitas umum seperti masjid, rumah sakit, panti sosial, sekolah, menggali sumur, doa anak saleh, mushaf yang diberikan  pada orang lain, sungai yang dialirkan, menanam pohon atau tumbuhan, dan menyediakan jalan untuk orang lain.

Perlu ditanamkan, amal jariyah ini harus dilakukan dengan ikhlas demi mendapat ridha dari Allah SWT. Bahkan Allah menyebutkan perumpamaan amal jariyah melipatgandakan ganjaran pahalanya, bunyinya sebagai berikut, “Perumpamaan orang -orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai: tumbuh seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al- Baqarah ayat 261).

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Baca: Doa Anies Baswedan: Pahala "Ibu Budi" Mengalir Tanpa Henti