Puasa Hari Ke-9, Penjual Parsel Cikini Sebut Masih Sepi Pembeli

Reporter

Pedagang menjajakan parsel lebaran sembari menunggu pembeli di kawasan Pasar Cikini, Jakarta, 4 Juni 2018. Ada juga pedagang yang menjual parsel yang berisikan souvenir, lukisan, atau barang-barang unik lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pedagang menjajakan parsel lebaran sembari menunggu pembeli di kawasan Pasar Cikini, Jakarta, 4 Juni 2018. Ada juga pedagang yang menjual parsel yang berisikan souvenir, lukisan, atau barang-barang unik lainnya. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Para penjual parsel atau bingkisan makanan di Pasar Cikini mengungkapkan sepinya pembeli di Ramadan tahun ini. Biasanya dari Ramadan hingga menjelang Lebaran, pembelian parsel meningkat.

Salah seorang penjual parsel, Linda mengatakan sepinya pembeli karena banyak pembeli yang beralih memesan via online. “Tidak seperti dahulu, sekarang kan sudah sepi, banyak yang jual online,” kata dia, Selasa, 14 Mei 2019.

Baca: Penjual Parsel di Pasar Kembang Cikini Mengeluh Omzet Menurun

Linda mengatakan bahwa pihaknya sudah mencoba memasang iklan parselnya di media sosial, seperti Instagram. Akan tetapi, belum pernah memasang iklan di aplikasi belanja daring karena harus bayar. “Yah, paling di IG, kalau di Tokopedia kan bayar, jadi belum pernah pasang,” ujarnya.

Linda dan para penjual parsel lainnya sudah mulai berjualan parsel sejak hari ketiga Ramadan. Akan tetapi, menurut dia, belum ada parsel yang keluar. “Kalau pada tahun ini, tidak tahu, belum ada yang keluar, biasanya pada minggu terakhir Ramadan baru mulai ramai,” kata dia.

Penjual parsel lainnya, Abot mengatakan hal serupa. "Sekarang mah masih sepi, nanti biasanya setelah pertengahan Ramadan atau seminggu menjelang Lebaran, baru mulai ramai," kata dia.

Baca: Pendapatan PT Pos Indonesia dari Bisnis Parsel Rp 1,8 Triliun

Abot yang sudah berjualan parsel selama 10 tahun ini mengaku hanya berjualan parsel selama dua kali dalam setahun, yaitu menjelang Lebaran dan Natal.

Harga parsel yang dijual Abot bervariasi mulai dari Rp 200 ribu sampai Rp 1,2 juta untuk parsel makanan dan Rp 350 ribu sampai dengan di atas Rp 1 juta untuk parsel keramik. Parselnya juga bisa disesuaikan tergantung pesanan. Untuk harga parsel yang berisi kaligrafi dibandrol dengan harga Rp 350 ribu sampai Rp 3 juta.

Yuyung, penjual parsel lainnya mengatakan ia sudah bisa menjual parsel pada para langganannya yang biasa membeli padanya setiap tahun. “Paling kepada langganan saya yang sudah setiap tahun rutin pesan parsel sama saya,” ujarnya.

Sama seperti para penjual parsel lainnya, Yuyung sudah berjualan parsel sejak awal Ramadan dan biasanya tutup pada H-1 Lebaran. “Biasanya, saya tutup sehari sebelum Lebaran, itu sudah harus bersih karena sudah ada perjanjian sama RW dan lurah," kata dia.