Ramadan 2018, Pedagang Beras Jual Paket untuk Zakat Fitrah

ilustrasi beras
ilustrasi beras

TEMPO.CO, Bojonegoro - Pedagang di pasar tradisional di Kabupaten Bojonegoro dan Lamongan, Jawa Timur, menyiapkan paket khusus pembelian bagi masyarakat yang hendak menunaikan zakat fitrah dengan beras pada Ramadan 2018. Permintaan beras untuk zakat yang meningkat membuat pedagang mendulang untung.

Menurut Aris, pedagang di Pasar Banjarejo, Bojonegoro, paket beras ini bertujuan mempermudah masyarakat berzakat fitrah. Sedangkan ukuran berat beras bergantung pada yang memberikan zakatnya. "Sudah dibungkus dengan berat sesuai takaran," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 29 Mei 2018. Dia menambahkan, selama 11 hari pada Ramadan, berasnya telah terjual 12 ton.

Baca juga: Sambut Lebaran 2018, Pesanan Camilan Ledre Meningkat

Di Pasar Besar Bojonegoro dan Banjarejo, Kota Bojonegoro, paket beras yang dijual dengan ukuran berat 2,5-3 kilogram (kg). Ada juga beras dengan ukuran berat 5 kg, 10 kg, dan 30 kg. Pedagang beras sudah membungkus sesuai dengan beratnya, juga atas permintaan masyarakat.

Adapun beras yang dijual di Pasar Banjarejo untuk paket zakat fitrah rata-rata berkualitas sedang dan premium. Beras C4, misalnya, dijual dengan harga Rp 10.100 per kg, yang dikemas ukuran berat 2,5 kg. Kemudian beras Rojolele dijual seharga Rp 23 ribu untuk ukuran berat 2,5 kg dan Rp 27 ribu untuk ukuran 3 kg. Sedangkan beras teratai dijual dengan harga Rp 29 ribu untuk ukuran berat 2,5 kg, sementara ukuran berat 3 kg dibanderol Rp 35 ribu.

Paket beras dengan ukuran serupa juga dijual pedagang Pasar Babat, Lamongan. Pasar Babat, yang berbatasan dengan Tuban-Bojonegoro-Lamongan, menjadi salah satu pasar grosir, khususnya untuk sayuran dan kebutuhan pokok. Pembelinya datang tak hanya dari warga Babat, tapi juga sebagian warga Bojonegoro, terutama di Kecamatan Baureno, yang lokasinya berdekatan. “Jadi, untuk beli beras dekat di Babat,” ujar Akbar, warga Baureno.

Sebelumnya, stok beras untuk Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan masih cukup hingga lima bulan (Mei-September 2018). Pengadaan beras dari tiga kabupaten itu terbantu beberapa sawah yang panen di sepanjang Sungai Bengawan Solo.

Data di Subbulog Divisi Regional III Bojonegoro menyebutkan pengadaan beras telah mencapai 22.479 ton, setara beras dari target 76 ribu ton pada 2018. Dari jumlah pengadaan itu, sudah tersalurkan 4.820 ton setara beras untuk kegiatan sosial atau kini tersisa 17.659 ton yang tersimpan di gudang. “Sangat cukup stok berasnya,” ujar Wakil Kepala Subbulog Divisi Regional III Bojonegoro Edy Kusuma kepada Tempo, Rabu, 22 Mei 2018.

Sisa beras 17.659 ton ini masih cukup untuk kebutuhan lima bulan, termasuk Ramadan. Jumlah tersebut masih ditambah dari pengadaan, yang rata-rata menyerap sekitar 5.000 ton per bulan. Dengan demikian, sejak Ramadan hingga Lebaran pada pertengahan Juni 2018, stok beras masih aman.