Taliban Wajibkan Perempuan Afganistan Menggunakan Burqa

Kamis, 12 Mei 2022 09:19 WIB

Seorang wanita Afghanistan menggunakan burqa saat berjalan di sebuah jalan di Kabul, Afghanistan, 9 Mei 2022. Taliban mewajibkan perempuan Afganistan untuk menutupi wajah mereka dengan burqa biru tua.  REUTERS/Ali Khara

Seorang wanita Afghanistan menggunakan burqa saat berjalan di sebuah jalan di Kabul, Afghanistan, 9 Mei 2022. Taliban mewajibkan perempuan Afganistan untuk menutupi wajah mereka dengan burqa biru tua. REUTERS/Ali Khara

Sejumlah wanita Afganistan berjalan-jalan di Kabul, Afganistan, 9 Mei 2022. Alasannya, perempuan Afganistan harus mengenakan burqa lantaran itu adalah pakaian tradisi dan penuh hormat REUTERS/Ali Khara

Sejumlah wanita Afganistan berjalan-jalan di Kabul, Afganistan, 9 Mei 2022. Alasannya, perempuan Afganistan harus mengenakan burqa lantaran itu adalah pakaian tradisi dan penuh hormat REUTERS/Ali Khara

Sejumlah wanita Afganistan menggunakan masker wajah saat berjalan-jalan di kawasan pasar di Kabul, Afganistan, 10 Mei 2022. Burqa ini merupakan simbol global rezim garis keras Taliban sebelumnya dari 1996 hingga 2001. REUTERS/Ali Khara

Sejumlah wanita Afganistan menggunakan masker wajah saat berjalan-jalan di kawasan pasar di Kabul, Afganistan, 10 Mei 2022. Burqa ini merupakan simbol global rezim garis keras Taliban sebelumnya dari 1996 hingga 2001. REUTERS/Ali Khara

Sejumlah anak-anak perempuan Afganistan berada di sebuah jalan di Kabul, Afganistan, 10 Mei 2022. REUTERS/Ali Khara

Sejumlah anak-anak perempuan Afganistan berada di sebuah jalan di Kabul, Afganistan, 10 Mei 2022. REUTERS/Ali Khara

Seorang wanita Afganistan mengenakan burqa berjalan di Kabul, Afganistan 2 September 2019. REUTERS/Mohammad Ismail

Seorang wanita Afganistan mengenakan burqa berjalan di Kabul, Afganistan 2 September 2019. REUTERS/Mohammad Ismail

Wanita Afganistan yang mengenakan burka menunggu transportasi di sebuah jalan di Kabul, 5 November 2012. REUTERS/Adnan Abidi

Wanita Afganistan yang mengenakan burka menunggu transportasi di sebuah jalan di Kabul, 5 November 2012. REUTERS/Adnan Abidi


1 dari Gambar