Diusir Kemensos, Pelajar Tuna Netra Wyata Guna Ngungsi di Trotoar

Editor

Fardi Bestari

Rabu, 15 Januari 2020 15:05 WIB

Sejumlah siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, gelar aksi unjuk rasa damai terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, di Bandung Jawa Barat, 15 Januari 2020. Kementerian Sosial merubah nama dan status panti menjadi balai yang berbuntut pada pengusiran 30 pelajar dan mahasiswa penghuni asrama sejak tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia

Sejumlah siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, gelar aksi unjuk rasa damai terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, di Bandung Jawa Barat, 15 Januari 2020. Kementerian Sosial merubah nama dan status panti menjadi balai yang berbuntut pada pengusiran 30 pelajar dan mahasiswa penghuni asrama sejak tahun lalu. TEMPO/Prima Mulia

Tenda solidaritas para siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, saat aksi unjuk rasa terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, di Bandung, Jawa Barat, Rabu 15 Juni 2020. Para eks penghuni asrama menolak pengusiran akan tetap bertahan di trotoar jalan serta menuntut pemerintah untuk mengembalikan fungsi panti seperti semula. TEMPO/Prima Mulia

Tenda solidaritas para siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, saat aksi unjuk rasa terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, di Bandung, Jawa Barat, Rabu 15 Juni 2020. Para eks penghuni asrama menolak pengusiran akan tetap bertahan di trotoar jalan serta menuntut pemerintah untuk mengembalikan fungsi panti seperti semula. TEMPO/Prima Mulia

Sejumlah  siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, menyimpan perkakas pribadi di halte bus saat aksi unjuk rasa damai terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, Rabu (15/1). Kementerian Sosial merubah nama dan status panti menjadi balai yang berbuntut pada pengusiran 30 pelajar dan mahasiswa penghuni asrama sejak tahun lalu. Para eks penghuni asrama menolak pengusiran akan tetap bertahan di trotoar jalan serta menuntut pemerintah untuk mengembalikan fungsi panti seperti semula. TEMPO/Prima Mulia

Sejumlah siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, menyimpan perkakas pribadi di halte bus saat aksi unjuk rasa damai terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, Rabu (15/1). Kementerian Sosial merubah nama dan status panti menjadi balai yang berbuntut pada pengusiran 30 pelajar dan mahasiswa penghuni asrama sejak tahun lalu. Para eks penghuni asrama menolak pengusiran akan tetap bertahan di trotoar jalan serta menuntut pemerintah untuk mengembalikan fungsi panti seperti semula. TEMPO/Prima Mulia

Sejumlah simpatisan para siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, hadir di aksi unjuk rasa terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, Rabu (15/1). Kementerian Sosial merubah nama dan status panti menjadi balai yang berbuntut pada pengusiran 30 pelajar dan mahasiswa penghuni asrama sejak tahun lalu. Para eks penghuni asrama menolak pengusiran akan tetap bertahan di trotoar jalan serta menuntut pemerintah untuk mengembalikan fungsi panti seperti semula. TEMPO/Prima Mulia

Sejumlah simpatisan para siswa penyandang tuna netra penghuni asrama di Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat, hadir di aksi unjuk rasa terkait kisruh antara penghuni asrama dengan Kementerian Sosial, Rabu (15/1). Kementerian Sosial merubah nama dan status panti menjadi balai yang berbuntut pada pengusiran 30 pelajar dan mahasiswa penghuni asrama sejak tahun lalu. Para eks penghuni asrama menolak pengusiran akan tetap bertahan di trotoar jalan serta menuntut pemerintah untuk mengembalikan fungsi panti seperti semula. TEMPO/Prima Mulia


1 dari Gambar