Keriuhan Perang Tomat di Bandung Barat

Minggu, 28 Oktober 2018 21:15 WIB

Warga terjatuh saat mengikuti perang tomat yang disebut rempug tarung adu tomat di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018. Sebanyak 2 ton tomat busuk disediakan dalam perang ini. TEMPO/Prima Mulia

Warga terjatuh saat mengikuti perang tomat yang disebut rempug tarung adu tomat di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018. Sebanyak 2 ton tomat busuk disediakan dalam perang ini. TEMPO/Prima Mulia

Warga saling melempar tomat busuk saat Helaran Perang Tomat di Cikareumbi, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018. Acara ini digelar sebagai ungkapan membuang sial dari segala macam hal buruk bagi masyarakat khususnya para petani saat musim tanam dan panen. ANTARA/Novrian Arbi

Warga saling melempar tomat busuk saat Helaran Perang Tomat di Cikareumbi, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018. Acara ini digelar sebagai ungkapan membuang sial dari segala macam hal buruk bagi masyarakat khususnya para petani saat musim tanam dan panen. ANTARA/Novrian Arbi

Warga saling melempar saat perang tomat di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018.  TEMPO/Prima Mulia

Warga saling melempar saat perang tomat di Kampung Cikareumbi, Desa Cikidang, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018. TEMPO/Prima Mulia

Warga mengambil tomat untuk peluru perang tomat yang disebut rempug tarung adu tomat di Kampung Cikareumbi, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018.  TEMPO/Prima Mulia

Warga mengambil tomat untuk peluru perang tomat yang disebut rempug tarung adu tomat di Kampung Cikareumbi, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018. TEMPO/Prima Mulia

Warga menggunakan kostum saling melempar tomat busuk saat Helaran Perang Tomat di Cikareumbi, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018.  ANTARA/Novrian Arbi

Warga menggunakan kostum saling melempar tomat busuk saat Helaran Perang Tomat di Cikareumbi, Bandung Barat, Ahad, 28 Oktober 2018. ANTARA/Novrian Arbi


1 dari Gambar