Warna-warni Layangan Tradisional Bali dalam Festival

Minggu, 24 Juli 2016 18:24 WIB

Sekelompok pemuda berusaha mendaratkan layang-layang tradisional Janggan dalam Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Layang-layang tradisional Bali memiliki tiga jenis bentuk yaitu, Bebean atau ikan, Janggan atau naga dan Pecukan atau daun. TEMPO/Johannes P. Christo

Sekelompok pemuda berusaha mendaratkan layang-layang tradisional Janggan dalam Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Layang-layang tradisional Bali memiliki tiga jenis bentuk yaitu, Bebean atau ikan, Janggan atau naga dan Pecukan atau daun. TEMPO/Johannes P. Christo

Sekelompok pemuda menerbangkan layang-layang Bebean atau ikan dalam kategori lomba layang-layang tradisional pada Festival ke-38 Layang-Layang Bali di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Festival tahunan untuk mendukung pariwisata Bali tersebut berlangsung selama tiga hari. ANTARA/Nyoman Budhiana

Sekelompok pemuda menerbangkan layang-layang Bebean atau ikan dalam kategori lomba layang-layang tradisional pada Festival ke-38 Layang-Layang Bali di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Festival tahunan untuk mendukung pariwisata Bali tersebut berlangsung selama tiga hari. ANTARA/Nyoman Budhiana

Pemuda menerbangkan layang-layang Gurita dalam kategori lomba layang-layang kreasi pada Festival ke-38 Layang-Layang Bali di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Festival ini diikuti 100 peserta dengan menampilkan 985 layang-layang tradisional serta kreasi baru. ANTARA/Nyoman Budhiana

Pemuda menerbangkan layang-layang Gurita dalam kategori lomba layang-layang kreasi pada Festival ke-38 Layang-Layang Bali di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Festival ini diikuti 100 peserta dengan menampilkan 985 layang-layang tradisional serta kreasi baru. ANTARA/Nyoman Budhiana

Sejumlah pemuda berusaha menarik tali layang-layangnya saat Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Festival ini digelar sebagai bentuk pelestarian tradisi bermain layang-layang khas Bali. TEMPO/Johannes P. Christo

Sejumlah pemuda berusaha menarik tali layang-layangnya saat Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Festival ini digelar sebagai bentuk pelestarian tradisi bermain layang-layang khas Bali. TEMPO/Johannes P. Christo

Pemuda bersiap menerbangkan layang-layang Janggan dalam kategori lomba layang-layang tradisional saat Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

Pemuda bersiap menerbangkan layang-layang Janggan dalam kategori lomba layang-layang tradisional saat Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

Pemuda menyaksikan layang-layang jenis Bebean atau berbentuk ikan yang sedang mengudara dalam Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Layang-layang tradisional Bali didominasi warna hitam, putih, merah dan kuning sebagai simbol warna para Dewa menurut kepercayaan Hindu Bali. TEMPO/Johannes P. Christo

Pemuda menyaksikan layang-layang jenis Bebean atau berbentuk ikan yang sedang mengudara dalam Festival Layang-Layang Bali ke-38 di Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, 24 Juli 2016. Layang-layang tradisional Bali didominasi warna hitam, putih, merah dan kuning sebagai simbol warna para Dewa menurut kepercayaan Hindu Bali. TEMPO/Johannes P. Christo


1 dari Gambar