Aksi Long March untuk Palestina dari Kedubes AS-Gedung Kantor PBB

Senin, 7 Oktober 2024 21:00 WIB

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Poster pemimpin Israel Netanyahu diinjak saat aksi bela Palestina di Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Poster pemimpin Israel Netanyahu diinjak saat aksi bela Palestina di Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Resistensi al-Aqsha (BARQ) melakukan long march dari Kedutaan Besar Amerika Serikat sampai Gedung Perserikatan Bangsa - Bangsa (PBB) Jakarta, Senin, 7 Oktober 2024. Dalam aksi tersebut mereka menuntut keadilan atas gugurnya Sayyid Hasan Nasrullah, mengecam diamnya pemimpin dunia, boikot produk pendukung zionis, penolakan normalisasi dan solusi dua negara, serta menghimbau pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dalam menghentikan agresi brutal dan aksi genosida Israel. TEMPO/Martin Yogi Pardamean


1 dari Gambar