Mengenang Sosok Ekonom Indonesia, Faisal Basri

Kamis, 5 September 2024 19:00 WIB

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji

Pengamat ekonomi Faisal Basri di kantor redaksi Tempo, Jakarta, 2017. Pendiri Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Mayapada, Jakarta Selatan. TEMPO/Jati Mahatmaji

Faisal Basri saat bicara pada tablig akbar di Universitas Indonesia, 2000. Pria kelahiran Bandung pada 6 November 1959 tersebut mengawali kariernya sebagai akademisi dengan menjadi pengajar di FEB UI untuk mata kuliah Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Politik, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi sejak 1981. Dok.TEMPO/Bodi Chandra

Faisal Basri saat bicara pada tablig akbar di Universitas Indonesia, 2000. Pria kelahiran Bandung pada 6 November 1959 tersebut mengawali kariernya sebagai akademisi dengan menjadi pengajar di FEB UI untuk mata kuliah Ekonomi Internasional, Ekonomi Pembangunan, Ekonomi Politik, dan Sejarah Pemikiran Ekonomi sejak 1981. Dok.TEMPO/Bodi Chandra

Faisal Basri di Acara Tempo Award, 1999. Keponakan Wakil Presiden RI Adam Malik tersebut juga menjadi dosen pada program S2 Akuntansi, S2 Manajemen, S2 Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan, serta Program Pascasarjana UI sejak 1988. Dok.TEMPO/Rully Kesuma

Faisal Basri di Acara Tempo Award, 1999. Keponakan Wakil Presiden RI Adam Malik tersebut juga menjadi dosen pada program S2 Akuntansi, S2 Manajemen, S2 Perencanaan dan Kebijakan Pembangunan, serta Program Pascasarjana UI sejak 1988. Dok.TEMPO/Rully Kesuma

Faisal Basri saat diwawancara oleh sejumlah wartawan di Jakarta, 2000. Faisal Basri tidak hanya dikenal karena profesinya sebagai akademisi, tetapi juga aktivis yang menyalurkan buah pemikirannya ke berbagai kanal, seperti blog, media sosial, dan forum-forum diskusi. Dia juga beberapa kali memenuhi undangan seminar dan siniar atau podcast, salah satunya Bocor Alus Politik (BAP) Tempo. Dok.TEMPO/Bernard Chaniago

Faisal Basri saat diwawancara oleh sejumlah wartawan di Jakarta, 2000. Faisal Basri tidak hanya dikenal karena profesinya sebagai akademisi, tetapi juga aktivis yang menyalurkan buah pemikirannya ke berbagai kanal, seperti blog, media sosial, dan forum-forum diskusi. Dia juga beberapa kali memenuhi undangan seminar dan siniar atau podcast, salah satunya Bocor Alus Politik (BAP) Tempo. Dok.TEMPO/Bernard Chaniago

Ekonom, Faisal Basri saat menjadi saksi meringankan bagi terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek, dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya, saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, 2014. Faisal Basri akan menyampaikan pandangannya sebagai ekonom terkait dengan kasus tersebut yang terjadi pada tahun 2008. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Ekonom, Faisal Basri saat menjadi saksi meringankan bagi terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek, dan penetapan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi Mulya, saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, 2014. Faisal Basri akan menyampaikan pandangannya sebagai ekonom terkait dengan kasus tersebut yang terjadi pada tahun 2008. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Faisal Basri bersama istri saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta menunjukkan kertas suara sebelum pencoblosan dalam pemilihan umum daerah (pemilukada) DKI Jakarta di TPS 007, Kebayoran Baru, Jakarta,  2012. Faisal pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya Biem Bennyamin. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi

Faisal Basri bersama istri saat mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta menunjukkan kertas suara sebelum pencoblosan dalam pemilihan umum daerah (pemilukada) DKI Jakarta di TPS 007, Kebayoran Baru, Jakarta, 2012. Faisal pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta bersama wakilnya Biem Bennyamin. Dok. TEMPO/Dasril Roszandi


1 dari Gambar