Merawat Tradisi Inai Pengantin Aceh

Editor

Fardi Bestari

Sabtu, 27 April 2024 08:00 WIB

Calon pengantin memperlihatkan jarinya yang telah diberi inai pada prosesi tradisi inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Calon pengantin memperlihatkan jarinya yang telah diberi inai pada prosesi tradisi inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Tokoh adat dan tokoh masyarakat memakaikan inai pada jari calon pengantin pada prosesi tradisi inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Tokoh adat dan tokoh masyarakat memakaikan inai pada jari calon pengantin pada prosesi tradisi inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Orang tua calon pengantin wanita bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat menggiling daun inai pada prosesi peusijuek (tempung tawar) batu giling yang akan digunakan untuk membuat inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Orang tua calon pengantin wanita bersama tokoh adat dan tokoh masyarakat menggiling daun inai pada prosesi peusijuek (tempung tawar) batu giling yang akan digunakan untuk membuat inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Tokoh adat dan tokoh masyarakat mempeusijuek (tempung tawar) calon pengantin wanita pada prosesi memakai inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra

Tokoh adat dan tokoh masyarakat mempeusijuek (tempung tawar) calon pengantin wanita pada prosesi memakai inai di Banda Aceh, Aceh, Kamis 25 April 2024. Tradisi dan budaya inai yang dikenal juga dengan sebutan boeh gaca oleh masyarakat Aceh merupakan salah satu rangkaian dari prosesi adat perkawinan yang masih terjaga serta terawat dengan baik khususnya bagi mempelai wanita. ANTARA FOTO/Irwansyah Putra


1 dari Gambar