Prosesi Grebeg Syawal di Keraton Yogyakarta dan Keraton Solo

Editor

Fardi Bestari

Kamis, 11 April 2024 18:00 WIB

Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Abdi Dalem Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mengarak gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman keraton setempat menuju Masjid Agung Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Abdi dalem membawa gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Warga dan Abdi Dalem berebut gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Warga dan Abdi Dalem berebut gunungan saat perayaan Tradisi Grebeg Syawal di halaman Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Solo, Jawa Tengah, Kamis 11 April 2024. Tradisi Grebeg Syawal itu digelar sebagai perayaan Idul Fitri 1445 Hijriah keraton setempat sekaligus untuk melestarikan warisan turun temurun dari Sultan Agung pada zaman kerajaan Mataram Islam. ANTARA FOTO/Maulana Surya

Warga berebut gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Warga berebut gunungan saat Grebeg Syawal Keraton Yogyakarta di halaman Puro Pakualaman Yogyakarta, Kamis 11 April 2024. Dalam tradisi tersebut Keraton Yogyakarta mengeluarkan lima jenis gunungan di antaranya Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Gepak, Gunungan Darat dan Gunungan Pawuhan yang dibagikan di Masjid Gedhe Kauman, Kepatihan, Puro Pakualaman serta Ndalem Mangkubumen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko


1 dari Gambar