Ilmuwan Temukan Fosil Lumba-lumba Terbesar Berusia 16 Juta Tahun

Kamis, 21 Maret 2024 10:11 WIB

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. Lumba-lumba terbesar tersebut pernah berenang di perairan yang sekarang menjadi Amazon, dan kerabat terdekatnya yang masih hidup adalah lumba-lumba sungai Asia Selatan di Sungai Gangga, India. 
 REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. Lumba-lumba terbesar tersebut pernah berenang di perairan yang sekarang menjadi Amazon, dan kerabat terdekatnya yang masih hidup adalah lumba-lumba sungai Asia Selatan di Sungai Gangga, India. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. Ahli paleontologi Rodolfo Salas mengatakan tengkorak itu milik lumba-lumba terbesar yang diketahui menghuni perairan Amerika Selatan, berukuran panjang 3 hingga 3,5 meter. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. Ahli paleontologi Rodolfo Salas mengatakan tengkorak itu milik lumba-lumba terbesar yang diketahui menghuni perairan Amerika Selatan, berukuran panjang 3 hingga 3,5 meter. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. Lumba-lumba terbesar tersebut dinamakan Pebanista yacuruna setelah Yacuruna, makhluk mitologi Peru yang hidup di perairan dalam. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. Lumba-lumba terbesar tersebut dinamakan Pebanista yacuruna setelah Yacuruna, makhluk mitologi Peru yang hidup di perairan dalam. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda

Fosil tengkorak lumba-lumba terbesar dalam sejarah yang menghuni Amazon Peru 16 juta tahun lalu dan ditemukan dalam ekspedisi yang disponsori National Geographic Society dipamerkan di Museum of Natural History di Lima, Peru, 20 Maret 2024. REUTERS/Sebastian Castaneda


1 dari Gambar