Kegiatan Ramadan di Lapas Perempuan Malang

Editor

Fardi Bestari

Rabu, 20 Maret 2024 07:00 WIB

Warga binaan mengikuti kegiatan tadarus Al Quran di aula Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Sejumlah kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat, shalat tarawih berjamaah dan tadarus Al Quran diadakan di lapas tersebut saat bulan Ramadhan untuk menambah keimanan sekaligus pembinaan akhlak. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan mengikuti kegiatan tadarus Al Quran di aula Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Sejumlah kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat, shalat tarawih berjamaah dan tadarus Al Quran diadakan di lapas tersebut saat bulan Ramadhan untuk menambah keimanan sekaligus pembinaan akhlak. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan membuat peci rajut di ruang kerajinan Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Warga binaan lapas tersebut dilatih berwirausaha dengan memproduksi peci rajut untuk dijual ke pasaran sebagai suvenir haji melalui pihak kedua dan hasil penjualan dari produksi sebanyak 100 buah per hari itu sebagian akan menjadi tabungan warga binaan yang nantinya diserahkan setelah masa hukuman berakhir. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan membuat peci rajut di ruang kerajinan Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Warga binaan lapas tersebut dilatih berwirausaha dengan memproduksi peci rajut untuk dijual ke pasaran sebagai suvenir haji melalui pihak kedua dan hasil penjualan dari produksi sebanyak 100 buah per hari itu sebagian akan menjadi tabungan warga binaan yang nantinya diserahkan setelah masa hukuman berakhir. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan mengemas kue kering buatannya di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan membuat peci rajut di ruang kerajinan Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Warga binaan lapas tersebut dilatih berwirausaha dengan memproduksi peci rajut untuk dijual ke pasaran sebagai suvenir haji melalui pihak kedua dan hasil penjualan dari produksi sebanyak 100 buah per hari itu sebagian akan menjadi tabungan warga binaan yang nantinya diserahkan setelah masa hukuman berakhir. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan membuat peci rajut di ruang kerajinan Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Warga binaan lapas tersebut dilatih berwirausaha dengan memproduksi peci rajut untuk dijual ke pasaran sebagai suvenir haji melalui pihak kedua dan hasil penjualan dari produksi sebanyak 100 buah per hari itu sebagian akan menjadi tabungan warga binaan yang nantinya diserahkan setelah masa hukuman berakhir. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan membuat kue kering di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Warga binaan membuat kue kering di Lapas Perempuan Kelas IIA, Sukun, Malang, Jawa Timur, Selasa 19 Maret 2024. Setiap bulan Ramadhan warga binaan di lapas tersebut membuat kue kering untuk parsel Lebaran dengan produksi berkisar 50 toples yang kemudian dijual ke berbagai toko maupun konsumen perorangan melalui pasar digital dengan harga Rp65 ribu hingga Rp85 ribu per toples. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto


1 dari Gambar