Wihara Dharma Bakti Bagikan Makanan Gratis untuk Berbuka Puasa
Editor
Senin, 18 Maret 2024 20:11 WIB
Ikuti Kami di
Warga mengantre untuk mengambil makanan berbuka puasa di Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Wihara Dharma Bakti menyediakan ratusan makanan gratis untuk berbuka puasa bagi umat muslim di sekitar Wihara selama bulan puasa sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Warga mengantre untuk mengambil makanan berbuka puasa di Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Wihara Dharma Bakti menyediakan ratusan makanan gratis untuk berbuka puasa bagi umat muslim di sekitar Wihara selama bulan puasa sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Panitia menyiapkan takjil untuk berbuka puasa sebelum dibagikan kepada warga di Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Wihara Dharma Bakti menyediakan ratusan makanan gratis untuk berbuka puasa bagi umat muslim di sekitar Wihara selama bulan puasa sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Panitia membagikan makanan untuk berbuka puasa kepada warga di Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Wihara Dharma Bakti menyediakan ratusan makanan gratis untuk berbuka puasa bagi umat muslim di sekitar Wihara selama bulan puasa sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Warga mengantre untuk mengambil makanan berbuka puasa di Wihara Dharma Bhakti, Petak Sembilan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Wihara Dharma Bakti menyediakan ratusan makanan gratis untuk berbuka puasa bagi umat muslim di sekitar Wihara selama bulan puasa sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Warga menyantap makanan di Wihara Dharma Bhakti menjelang buka puasa, Petak Sembilan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Wihara Dharma Bakti menyediakan ratusan makanan gratis untuk berbuka puasa bagi umat muslim dan warga disekitar Wihara selama bulan puasa sebagai bentuk toleransi antar umat beragama. TEMPO/ Febri Angga Palguna
