Hampir Seribu Mamalia Laut di Brasil Mati Diserang Flu Burung

Sabtu, 16 Desember 2023 10:00 WIB

Bangkai Porpoise tergeletak di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Hampir 1.000 mamalia laut termasuk anjing laut dan singa laut di Brazil selatan mati akibat wabah flu burung. REUTERS/Diego Vara

Bangkai Porpoise tergeletak di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Hampir 1.000 mamalia laut termasuk anjing laut dan singa laut di Brazil selatan mati akibat wabah flu burung. REUTERS/Diego Vara

Petugas memeriksa bangkai Porpoise di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Negara bagian paling selatan, Rio Grande do Sul, mengonfirmasi adanya 942 kematian mamalia laut yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyusul infeksi virus flu burung yang sangat patogen (HPAI), yang dilaporkan untuk pertama kalinya di negara Amerika Selatan tersebut pada tahun ini. REUTERS/Diego Vara

Petugas memeriksa bangkai Porpoise di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Negara bagian paling selatan, Rio Grande do Sul, mengonfirmasi adanya 942 kematian mamalia laut yang belum pernah terjadi sebelumnya, menyusul infeksi virus flu burung yang sangat patogen (HPAI), yang dilaporkan untuk pertama kalinya di negara Amerika Selatan tersebut pada tahun ini. REUTERS/Diego Vara

Bangkai penguin tergeletak di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Ahli kelautan Silvina Botta, di Rio Grande Federal University (FURG), mengatakan bangkai-bangkai tersebut harus dikubur atau dibakar sesegera mungkin untuk mengurangi risiko kontaminasi pada manusia atau hewan lain. REUTERS/Diego Vara

Bangkai penguin tergeletak di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Ahli kelautan Silvina Botta, di Rio Grande Federal University (FURG), mengatakan bangkai-bangkai tersebut harus dikubur atau dibakar sesegera mungkin untuk mengurangi risiko kontaminasi pada manusia atau hewan lain. REUTERS/Diego Vara

Bangkai babi dan penguin tergeletak di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Para ilmuwan juga menemukan beberapa mamalia laut kejang-kejang di sepanjang pantai setempat, karena virus flu burung menyerang sistem saraf mereka. REUTERS/Diego Vara

Bangkai babi dan penguin tergeletak di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. Para ilmuwan juga menemukan beberapa mamalia laut kejang-kejang di sepanjang pantai setempat, karena virus flu burung menyerang sistem saraf mereka. REUTERS/Diego Vara

Petugas memeriksa bangkai Porpoise di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. REUTERS/Diego Vara

Petugas memeriksa bangkai Porpoise di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. REUTERS/Diego Vara

Petugas memeriksa bangkai Porpoise di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. REUTERS/Diego Vara

Petugas memeriksa bangkai Porpoise di pantai Samudra Atlantik, saat wabah Flu Burung, di Sao Jose do Norte, di Negara Bagian Rio Grande do Sul, Brasil, 21 November 2023. REUTERS/Diego Vara


1 dari Gambar