Tradisi Cuci Keris dan Pusaka saat Malam Satu Sura

Rabu, 19 Juli 2023 02:26 WIB

Sejumlah sesepuh adat mencuci keris usai mengikuti Kirab Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2023. Kirab Pusaka Tombak Abirawa yang diikuti para sesepuh adat Kabupaten Batang itu mengkirab sebanyak 70 pusaka dan 8 tombak mengelilingi pendopo kabupaten. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Sejumlah sesepuh adat mencuci keris usai mengikuti Kirab Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2023. Kirab Pusaka Tombak Abirawa yang diikuti para sesepuh adat Kabupaten Batang itu mengkirab sebanyak 70 pusaka dan 8 tombak mengelilingi pendopo kabupaten. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

Salah seorang sesepuh adat mencuci ujung Tombak Abirawa usai mengikuti Kirab Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2023. Kirab Pusaka Tombak Abirawa yang diikuti para sesepuh adat Kabupaten Batang itu mengkirab sebanyak 70 pusaka dan 8 tombak mengelilingi pendopo kabupaten. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

Salah seorang sesepuh adat mencuci ujung Tombak Abirawa usai mengikuti Kirab Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2023. Kirab Pusaka Tombak Abirawa yang diikuti para sesepuh adat Kabupaten Batang itu mengkirab sebanyak 70 pusaka dan 8 tombak mengelilingi pendopo kabupaten. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (kanan) didampingi seorang sesepuh adat mencuci ujung Tombak Abirawa usai mengikuti Kirab Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2023. Kirab ini untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H dan sebagai wujud nguri-uri budaya tradisi Jawa. ANTARA/Harviyan Perdana Putra

Pj Bupati Batang Lani Dwi Rejeki (kanan) didampingi seorang sesepuh adat mencuci ujung Tombak Abirawa usai mengikuti Kirab Pusaka Tombak Abirawa di Pendopo Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa, 18 Juli 2023. Kirab ini untuk menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H dan sebagai wujud nguri-uri budaya tradisi Jawa. ANTARA/Harviyan Perdana Putra


1 dari Gambar