Dampak Pandemi, Sekitar 20.000 Unit Warteg di Jabodetabek Terancam Gulung Tikar

Editor

Fardi Bestari

Kamis, 28 Januari 2021 15:31 WIB

Pedagang Warteg menunggu pembeli datang di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pedagang Warteg menunggu pembeli datang di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pedagang Warteg melayani pembeli di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pedagang Warteg melayani pembeli di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pengunjung menyantap makanan di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pengunjung menyantap makanan di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pedagang Warteg menunggu pembeli datang di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pedagang Warteg menunggu pembeli datang di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pengunjung menyantap makanan di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.

Pengunjung menyantap makanan di sebuah warteg saat Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jawa dan Bali di Jakarta, Kamis 28 Januari 2021. Komunitas Warteg Nusantara (Kowantara) menyatakan, sekitar 50 persen atau 20.000 unit warteg di Jabodetabek terancam gulung tikar pada 2021. Hal itu disebabkan karena tidak mampu membayar atau memperpanjang sewa tempat akibat pandemi Covid-19. TEMPO/Subekti.


1 dari Gambar