Puncak Arus Mudik di Nagreg Terjadi Sore Ini, Berlaku Buka-Tutup

Polisi menutup jalur Nagreg Tasikmalaya Jawa Tengah di pos Cikaledong, Nagreg, Bandung, Jawa Barat, (4/8). Ditutupnya jalur Nagrek karna terjadi kemacetan panjang. TEMPO/Pima Mulia
Polisi menutup jalur Nagreg Tasikmalaya Jawa Tengah di pos Cikaledong, Nagreg, Bandung, Jawa Barat, (4/8). Ditutupnya jalur Nagrek karna terjadi kemacetan panjang. TEMPO/Pima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Jumlah kendaraan yang mudik melintasi jalur selatan Nagreg semakin meningkat. Akibatnya, terjadi antrean sepanjang 15 kilometer dari kawasan Limbangan sampai Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat, 23 Juni 2017.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus mengatakan puncak arus mudik di jalur selatan Jawa Barat terjadi sejak Kamis malam, 22 Juni 2017. 

Baca jugaArus Mudik, Gardu Palimanan Dikurangi Buat Pangkas Beban Brexit

"Diperkirakan hingga Jumat malam. Sebab, hari ini karyawan sudah libur," ujarnya kepada wartawan di pos Cileunyi, Jumat, 23 Juni 2017.

Untuk mengurai kepadatan kendaraan di jalur tersebut, kata Yusri, kepolisian melakukan sistem buka-tutup jalan di sejumlah titik yang menjadi simpul kemacetan, seperti di Jalan Cagak Nagreg dan Limbangan.

"Kita lakukan buku tutup jalur di tempat yang diprioritaskan. Kedua, kita lakukan sistem tarik. Dari Garut atau Tasik mana yang akan didahulukan," ucapnya.

Berdasarkan pantauan Tempo, kepadatan arus di jalur selatan sudah terjadi di daerah Rancaekek. Kepadatan tersebut mengular hingga ke Nagreg dan Limbangan.

Di sepanjang jalur tersebut, terlihat banyak pengemudi sepeda motor yang menepi di bahu jalan untuk melepas lelah. Selain itu, di sepanjang jalan, banyak pedagang kaki lima dadakan yang menjajakan makanan dan minuman.

IQBAL T. LAZUARDI S.