Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan ada potensi bencana tanah longsor dan banjir di sejumlah titik arus mudik 2017 di wilayahnya. Namun Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sudah menyiapkan langkah antisipasi untuk mengurangi dampak dari bencana tersebut.
"Kami sudah menyiapkan ekskavator dan alat berat lain di titik rawan," ujar Irwan menjelaskan persiapan menghadapi arus mudik 2017, Selasa, 20 Juni 2017.
Baca juga: Mudik 2017, Waspadai Tiga Titik Rawan Kemacetan di Jawa Barat
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Barat menyatakan ada 13 titik di jalur mudik yang rawan terjadi tanah longsor. Titik rawan tersebut tersebar di 10 kabupaten dan kota.
Adapun 13 lokasi titik rawan longsor itu adalah Tanjung Balit dan kawasan Kelok 9 Kabupaten Limapuluh Kota; Palupuh, kawasan Maninja; Bawan, Kabupaten Agam; Panti, Pasaman serta Lembah Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Kemudian, Sitinjau Laut dan Bungus Kota Padang, Surian-Air Dingin Pesisir Selatan, Sungai Selasi Solok Selatan, Tanjung Gadang Sijunjung, dan Muaro Takung Dharmasraya.
"Kami telah koordinasi dengan Dinas PU dan Balai Jalan Nasional," ujar Sekretaris BPBD Sumatera Barat Eliyusman.
Eliyusman mengatakan BPBD juga menyiapkan rambu-rambu di titik lokasi rawan bencana. Begitu juga dengan piket siaga dari H-7 sampai H+7 Lebaran di BPBD kabupaten dan kota.
Selain ada titik rawan longsor, kata dia, ada sejumlah titik rawan terjadi bencana banjir. Di antaranya Pangkalah, Kabupaten Limapuluh Kota; Koto Baru, Kabupaten Dharmasaraya; Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan; Bungus, Kota Padang.
"Kami siagakan peralatan-peralatan, perahu karet, shinswau, dan lain-lain," ujar Eliyusman.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumatera Barat Pagar Negara mengatakan sejumlah logistik juga telah ditempatkan di BPBD kabupaten dan kota, yang bisa digunakan saat keadaan darurat bencana.
Pagar mengatakan pemudik harus mewaspadai terjadinya hujan saat arus mudik 2017. Jangan menempuh jalur yang telah dianggap rawan longsor saat hujan.
ANDRI EL FARUQI
