Mudik Lebaran, Ada KA Gaya Baru Malam Ekonomi Versi Kelas Premium  

Editor

Dwi Arjanto

Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro (kedua kiri) bersama jajarannya mencuci gerbong rangkaian kereta  api Gaya Baru Malam di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 9 Juni 2017. Kegiatan itu sekaligus untuk kesiapan angkutan kereta api menghadapi arus mudik dan arus balik pada Lebaran 2017. ANTARA FOTO
Dirut PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro (kedua kiri) bersama jajarannya mencuci gerbong rangkaian kereta api Gaya Baru Malam di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, 9 Juni 2017. Kegiatan itu sekaligus untuk kesiapan angkutan kereta api menghadapi arus mudik dan arus balik pada Lebaran 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) VIII Surabaya menambah satu rangkaian kereta api baru untuk musim mudik 2017. Kereta api tersebut bernama KA Gaya Baru Malam Selatan Lebaran untuk pemudik dari Jakarta ke Malang via Surabaya.

“Gaya Baru Malam Selatan Lebaran ini adalah tambahan dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Gubeng, lalu lanjut ke Stasiun Malang Kota pergi-pulang,” kata Manajer Humas PT KAI Daop VIII Gatut Sutiyatmoko kepada wartawan di Stasiun Gubeng, Surabaya, Senin, 19 Juni 2017.

Baca: Mudik Lebaran, Penumpang di Stasiun Pasar Senen Mulai Membeludak

Istimewanya, kereta api ini termasuk kelas ekonomi, tapi didesain khusus layaknya kelas premium. Sudut kemiringan kursi dapat diatur hingga 108 derajat dan sandaran tangan dapat dinaikkan apabila tak diperlukan. “Satu gerbong dilengkapi dengan dua televisi di setiap ujung serta ada kamera pengawas (CCTV),” ujarnya.

Relasi baru ini beroperasi mulai Minggu, 18 Juni lalu. KA Gaya Baru Malam Selatan Lebaran merupakan perpanjangan dari relasi Jakarta-Surabaya. Penumpang yang hendak ke Malang dari Surabaya akan dikenai tarif seperti Jakarta-Surabaya.

KAI memberlakukan tarif mudik kereta ekonomi versi kelas premium ini selama H-7 hingga H+7. Harga tarif mudik dari Stasiun Pasar Senen Rp 220 ribu. Sedangkan untuk arus balik, berlaku harga tiket Rp 440 ribu. “Tapi bagi pemudik asal Malang, kereta ini dapat ditumpangi dari Stasiun Gubeng saja," ucapnya.

Tahun ini, total PT KAI DAOP VIII Surabaya menyediakan 7 kereta api tambahan. Enam kereta lainnya, yakni KA Gajayana Lebaran relasi Malang-Gambir, KA Sembrani Lebaran relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir, KA Sancaka Lebaran relasi Surabaya Gubeng-Yogyakarta, KA Pasundan Lebaran relasi Surabaya Gubeng-Kiaracondong, KA Matarmaja Lebaran relasi Malang-Pasar Senen, dan KA Kertajaya Lebaran relasi Surabaya Pasar Turi-Pasar Senen. Jumlahnya 4.350 kursi per hari.

Simak pula: Mudik 2017, Ini Perlintasan KA yang Rawan di Sumatera Selatan

Selain itu, ada 34 kereta api jarak jauh/menengah dengan total 18.834 kursi per hari dan 46 kereta api jarak dekat dengan 21.832 kursi per hari. “Total kursi yang kami sediakan selama angkutan Lebaran mulai 15 Juni hingga 11 Juli ini adalah 45.016 kursi per hari,” tuturnya.

Pihaknya memprediksi kenaikan jumlah penumpang dibanding masa angkutan Lebaran 2016 sebesar 5 persen, dari 791.558 penumpang menjadi 832.181 penumpang pada 2017. Sedangkan lonjakan arus mudik 2017 di Stasiun Gubeng Surabaya diperkirakan terjadi pada H-2 (Jumat, 23 Juni) dan arus balik pada H+6 (Ahad, 2 Juli).

ARTIKA RACHMI FARMITA