Muhammadiyah Berlebaran 25 Juni, Waktu Misa Gereja Disesuaikan

Kabut asap kembali menyelimuti Kota Palembang, Minggu, (06/09). Kabut asap cukup tebal dan mengganggu jarak pandang di Sungai Musi. Foto: TEMPO/ Arif Ardiansyah
Kabut asap kembali menyelimuti Kota Palembang, Minggu, (06/09). Kabut asap cukup tebal dan mengganggu jarak pandang di Sungai Musi. Foto: TEMPO/ Arif Ardiansyah

TEMPO.CO, Palembang - Warga Muhammadiyah bakal melaksanakan Idul Fitri 1 Syawal 1438 H pada hari Minggu, 25 Juni 2017. "Pimpinan Pusat Muhammadyah teah memutuskan hari Minggu sudah Lebaran," kata Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sumatera Selatan, Romli, pada Minggu 18 Juni 2017.

Romli menjelaskan pihaknya bakal  menyiapkan tanah lapang, halaman sekolah dan masjid serta mushola di kampus Muhammadiyah untuk pelaksanaan salat Idul Fitri.  Diperkirakan, kata Romli, pemerintah juga mengumumkan Idul Fitri akan jatuh pada 25 Juni 2017.

Pada hari Mingu yang sama, umat Katolik juga akan melaksanakan misa di gereja. Menyikapi hal itu, Vikaris Jenderal keuskupan agung Palembang Romo Felix Astono SCJ mengimbau umatnya untuk bisa bijaksana dalam menentukan jadwal misa di gereja-gereja.

Alasannya, umat Katolik ingin lebih menghormati umat muslim dalam menjalankan ibadah salat Ied di masjid dan tanah lapang. Selain pagi, jadwal misa bisa dialihkan ke siang, sore ataupun malam hari. Romo Felix optimistis, kedua umat berbeda agama ini dapat saling menghayati perayaan dan peribadatan masing-masing.

"Juga menghindari macet dijalan kalau semua pilih pagi hari," katanya.

"Karena kami juga terbiasa sanjo (bersilaturahmi) sebelum atau setelah misa," ujarnya.

Khusus di Palembang, ia menjelaskan tidak memiliki gereja yang bersebelahan dengan masjid. Hal itu berbeda dengan di kota Bengkulu dimana terdapat beberapa gereja dan masjid yang hanya dipisahkan oleh jalan raya.

Namun potensi persinggungan bisa terjadi disaat kedua umat diperjalanan.  "Yang penting saling meneguhkan dalam beribadah."

PARLIZA HENDRAWAN