Tol Solo-Ngawi Beroperasi Satu Arah Selama Lebaran

Editor

Erwin prima

Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO
Sejumlah pekerja membangun tiang underpass di lokasi megaproyek infrastruktur jalan tol Trans Jawa ruas Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, 17 April 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Solo - Ruas jalan tol Solo-Ngawi akan dioperasikan selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Hanya saja, pengelola masih menetapkan sistem satu arah lantaran kondisi jalan yang belum sempurna.

Baca: Jalur Alternatif Lebaran, Tol Solo-Kertosono Dibuka Siang Hari

Ruas jalan tol akan dibuka untuk umum dari Ngasem (Kartasura) hingga Widodaren (Ngawi) sepanjang 65 kilometer. "Dioperasikan sebagai jalur alternatif, bukan jalan tol," kata Direktur PT Solo Ngawi Jaya, David Wijayatno, Sabtu 17 Juni 2017.

Jalan itu akan dibuka untuk arus mudik pada 19-26 Juni dan arus balik pada 27 Juni hingga 2 Juli. Pengguna juga bisa memanfaatkan jalur tersebut secara gratis.

Lantaran masih dalam tahap konstruksi, pengelola akan menerapkan sistem satu arah dalam pengoperasian itu. "Saat arus mudik, kendaraan hanya bisa masuk dari arah Kartasura menuju Ngawi," kata David.

Sebaliknya, saat arus balik hanya kendaraan dari arah Ngawi menuju Kartasura yang diperbolehkan melintas. "Disesuaikan dengan prediksi kepadatan arus lalu lintas," katanya.

Saat arus mudik, kendaraan dari arah Semarang menuju Jawa Timur diarahkan masuk ke ruas tol melalui gerbang Ngasem. Sedangkan kendaraan dari arah Yogyakarta diarahkan masuk melalui gerbang Klodran.

Sedangkan pada arus balik, kendaraan yang menuju Semarang dan Yogyakarta semuanya diarahkan keluar melalui Gerbang Ngasem. "Gerbang Klodran digunakan untuk kendaraan yang akan masuk Kota Solo," katanya.

Kendaraan yang diperbolehkan untuk melintas di jalan tersebut hanya mobil berukuran kecil seperti minibus, sedan dan jeep. Sedangkan sepeda motor serta kendaraan besar tidak diperkenankan melintas.

Meski baru dioperasikan sebagai jalur alternatif, pengelola tetap akan memberikan fasilitas seperti layaknya jalan tol. "Ada lima pos peristirahatan yang kami sediakan," katanya. Selain itu, tersedia juga sarana pendukung seperti mobil patroli, ambulans serta mobil derek.

Pengelola juga bekerja sama dengan PT Pertamina untuk menyediakan kios bahan bakar di pos peristirahatan di kilometer 21. "Semua pos peristirahatan juga menyediakan mushala dan toilet," katanya.

Baca: Menteri Pekerjaan Umum: Jalan Tol Solo-Ngawi Beroperasi Menjelang Lebaran

Pengoperasian sebagian ruas tol Solo-Ngawi ini diharapkan mampu memangkas waktu tempuh hingga 50 persen. "Biasanya butuh waktu tiga jam untuk menempuh perjalanan dari Kartasura hingga Ngawi," katanya. Dengan jalan alternatif itu, perjalanan hanya membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam.

AHMAD RAFIQ