Digunakan untuk Mudik, Tol Kertosono-Mojokerto Dibuka Satu Lajur

Sejumlah pekerja sedang menggarap proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono di Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, 2 Juni 2017. Tol tersebut akan membuka dua pintu masuk tol, yakni di Ngasem dan Klodran, Karanganyar, serta pintu keluar tol di Pungkruk, Sragen. TEMPO/Nofika Dian Nugroho
Sejumlah pekerja sedang menggarap proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono di Saradan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, 2 Juni 2017. Tol tersebut akan membuka dua pintu masuk tol, yakni di Ngasem dan Klodran, Karanganyar, serta pintu keluar tol di Pungkruk, Sragen. TEMPO/Nofika Dian Nugroho

TEMPO.CO, Jombang  – Empat seksi  ruas tol Kertosono-Mojokerto belum sepenuhnya rampung. Dari empat seksi, baru seksi 1 dan seksi 3 yang sudah selesai 100 persen dan sudah beroperasi. Namun untuk seksi 2 dan 4 belum sepenuhnya rampung.

Untuk mengantisipasi padatnya arus mudik dan balik lebaran  2017 ini, pengelola tol akan membuka satu dari dua lajur ruas tol di seksi 2 dan 4.  Perkembangan pembangunan ruas jalan tol  Kertosono-Mojokerto itu ditinjau Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Selasa, 13 Juni 2017. Diperkirakan seluruh ruas tol akan bisa dilalui sejak 19 Juni  meski masih hanya satu lajur di seksi 2 dan 4.

Baca: Mudik Lebaran, Madiun Buka Tol Kertosono-Ngawi Jadi Alternatif

Soekarwo meninjau pembangunan ruas tol di seksi 4 tepatnya di Dusun Kedunggabus, Desa/Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. “Sudah bisa dibuka satu lajur. Selama arus mudik dibuka dari arah timur ke barat sedangkan untuk arus balik dibuka dari barat ke timur,” kata Soekarwo setelah mendengar penjelasan dari manajemen PT Marga Harjaya Infrastruktur (MHI) selaku pelaksana proyek ruas tol Kertosono-Mojokerto.

Menurut Soekarwo, karena belum rampung 100 persen maka diharapkan ada penjagaan dari petugas jalan tol. “Oleh sebab itu penjagaan sangat penting karena belum sempurna 100 persen,” katanya.

Karena belum selesai, pengelola menggratiskan jasa tol untuk seksi 2 dan 4. “Untuk yang sudah beroperasi (seksi 1 dan 3) ya tetap bayar, karena ini (seksi 2 dan 4) fungsional ya tidak bayar,” katanya.

Simak: Diyakini Tol Trans Jawa Akan Beroperasi pada 2018

Soekarwo menuturkan keberadaan ruas tol Kertosono-Mojokerto mulai dari Kertosono, Kabupaten Nganjuk sampai Jombang dan Mojokerto itu diharapkan bisa mengurangi kepadatan lalu lintas terutama saat mudik dan balik lebaran di simpang lima Mengkreng, Nganjuk dan hutan Saradan, Madiun.

Simpang lima Mengkreng merupakan pertemuan arus lalu lintas dari Jombang, Kediri, Nganjuk dan Madiun. “Tahun lalu sampai antri delapan jam, diharapkan tahun ini akan berkurang,” ujar Soekarwo.

Supervisior Gerbang Tol Jombang-Mojokerto Ahmad Taufan Tsamany menjelaskan dari 4 seksi ruas tol Jombang-Mojokerto sepanjang 40,5 kilometer itu memiliki jalur operasional di seksi 1 dan 3 dan jalur fungsional di seksi 2 dan 4.

Lihat: Jalan Tol Solo-Ngawi Ditargetkan Bisa Dilalui Saat Arus Mudik

Jalur operasional terdiri dari seksi 1 yang menghubungkan Kecamatan Tembelang sampai di Kecamatan Bandarkedungmulyo, Jombang, dan seksi 3 menghubungkan Kecamatan Jetis, Mojokerto dengan Kecamatan Gedeg, Mojokerto, yang sudah terhubung dengan ruas tol Surabaya-Mojokerto.

Sementara itu  jalur fungsional terdiri dari seksi 2 yang menghubungkan Jombang-Mojokerto Barat dan seksi 4 yang menghubungkan Kecamatan Bandarkedungmulyo dengan perbatasan wilayah Nganjuk-Jombang. "Untuk seksi 4 memang belum tuntas, mungkin kurang sekitar 80 persen. Tapi sudah disiapkan bisa berfungsi sementara saat mudik dan balik lebaran,” kata Taufan.

ISHOMUDDIN