Ramadan, Mandiri Group Salurkan Bingkisan Rp 5,2 miliar  

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo memberikan santunan kepada perwakilan anak-anak yatim di Masjid An-Nur Plaza Mandiri, Jakarta, 11 Juni 2017. Tempo/Maya Ayu
Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo memberikan santunan kepada perwakilan anak-anak yatim di Masjid An-Nur Plaza Mandiri, Jakarta, 11 Juni 2017. Tempo/Maya Ayu

TEMPO.CO, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggelar buka puasa bersama dengan 1.500 anak yatim piatu di Masjid An-Nur, Plaza Mandiri, Jakarta, Ahad, 11 Juni 2017. Selain buka puasa bersama, dalam kesempatan itu Bank Mandiri memberikan bingkisan Ramadan.

"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian sosial Bank Mandiri Group kepada generasi masa depan bangsa. Semoga aktivitas sosial ini dapat diterima masyarakat dengan baik," kata Direktur Utama PT Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Plaza Mandiri, Jakarta.

Baca: Menjelang Lebaran, Bank Mandiri Siapkan Dana Tunai Rp 23,5 Triliun

Kartika mengatakan dalam penyaluran bingkisan ini, Bank Mandiri berkolaborasi dengan Mandiri Amal Insani serta Badan Pengelola Zakat Infak dan Sedekah Bank Mandiri. Untuk seluruh Indonesia, Bank Mandiri Group memberikan bingkisan kepada 21 ribu anak yatim piatu senilai Rp 5,2 miliar.

Penyaluran bingkisan Ramadan di wilayah dilakukan oleh kanwil-kanwil Bank Mandiri secara bertahap. Mulai pekan ke-2 hingga pekan ke-3 bulan Ramadan.

Kartika menyebutkan 1.500 anak yatim piatu yang diajak buka bersama di Jakarta berasal dari yayasan panti asuhan serta pondok pesantren yang ada di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Sedangkan, 19.500 anak yatim piatu lainnya berasal dari yayasan panti asuhan dan pondok pesantren lain di seluruh Indonesia.

Simak: Bank Mandiri Kucurkan Rp 5 T untuk Proyek LRT

"Rata-rata para penerima santunan berusia 6-15 tahun dan murid SD serta SMP atau sederajat," ujar Kartika.

Selain kegiatan ini, kata Kartika, Bank Mandiri akan menyerahkan bingkisan Ramadan saat buka bersama himpunan bank-bank milik negara dan 10.500 anak yatim di empat kota besar, yakni Jakarta, Semarang, Malang, serta Bandung.

MAYA AYU PUSPITASARI