Ramadan 2017, Jalur Mudik di Kalsel dan Kalteng Siap Dilintasi  

Editor

Budi Riza

TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.COBanjarmasin - Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XI Banjarmasin memastikan secara umum infrastruktur jalan nasional di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah telah siap untuk melayani arus mudik Ramadan 2017.

Kepala Bidang Preservasi dan Peralatan I di BBPJN XI Banjarmasin Amirudin mengatakan jalan nasional yang menghubungkan kedua provinsi itu sepanjang 3.206 kilometer. Dari bentang jalan sepanjang itu, Amiruddin mengakui masih ada sejumlah titik perbaikan jalan nasional. Namun Amirudin menjamin proses perbaikan tidak bakal mengganggu arus mudik Ramadan 2017 dan balik selama Lebaran 1438 Hijriah ini.

“Memang ada perbaikan jalan yang lubang-lubang, tapi spot-spot saja, seperti di Balangan dan pengerjaan tahunan. Enggak mengganggu arus mudik,” kata Amirudin kepada Tempo, Jumat, 9 Juni 2017.

Baca: Lebaran, KAI Jual 6.000 Tiket Kereta Tambahan

Amiruddin mencontohkan pelebaran jalan nasional sepanjang 500 meter di Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Prosesnya terhenti karena masalah pembebasan lahan dan pemindahan pipa PDAM. Walhasil, proyek yang digarap sejak awal tahun ini mesti molor penyelesaiannya. Namun Amirudin memastikan pelebaran jalan itu tidak mengganggu kenyamanan pemudik. 

Amirudin akan menghentikan proses perbaikan jalan pada H-10 Lebaran atau pada 15 Juni 2017. Setelah itu, dia mendirikan 16 pos pantau dengan sebaran di Kalimantan Selatan sebanyak sembilan pos dan di Kalimantan Tengah tujuh pos.

Menurut Amirudin, BBPJN XI menyiapkan petugas dan alat-alat berat yang sewaktu-waktu bergerak membersihkan material longsor di area rawan longsor. 

“Kalau ada musibah longsor, mereka yang bertugas membersihkan material longsor. Mana titik pos yang paling dekat, mereka yang bergerak,” ujar Amirudin. 

Menurut dia, titik rawan longsor tersebar di daerah perbukitan, seperti perbatasan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur, daerah Pegunungan Meratus, dan ruas jalan penghubung Kabupaten Barito Utara-Murung Raya di Kalimantan Tengah. 

Amirudin mengatakan, jalan nasional di Kalimantan Selatan sepanjang 1.204 kilometer dengan rincian lintas selatan 457 kilometer, jalur tengah 534 kilometer, dan lintas penghubung 213 kilometer.

Adapun di Kalimantan Tengah, jalan nasional sepanjang 2.002 kilometer, yang terdiri atas lintas selatan 850 kilometer, lintas tengah 617 kilometer, dan lintas penghubung 533 kilometer. 

Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Rachmat Mulyana mengatakan polisi sudah memetakan titik rawan kecelakaan dan rawan longsor di sepanjang jalur mudik di Kalimantan Selatan.

Rachmat meminta Dinas Perhubungan dan Dinas Pekerjaan Umum menata rambu lalu lintas, melengkapi marka jalan, dan menambal lubang di badan jalan demi keamanan pemudik. 

“Ada 23 titik rawan kecelakaan dan empat rawan longsor, khususnya di Banua Anam. Jalannya kan sebagian rusak dan sempit,” ujar Rachmat menjelaskan titik rawan pada arus mudik Ramadan 2017. Di Kalimantan Selatan, Banua Anam merujuk pada daerah yang mencakup Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Balangan, dan Tabalong. 

DIANANTA P. SUMEDI