Pameran Buku Selama Ramadan di Islamic Center NTB

Foto udara kawasan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB di Mataram, 11 Mei 2017. ANTARA FOTO
Foto udara kawasan Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB di Mataram, 11 Mei 2017. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Mataram - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Pariwisata NTB menggelar pameran buku Islami di Ballroom Masjid Hubbul Wathan, Kompleks Islamic Center NTB selama bulan suci Ramadan.

Pameran buku Islami Pesona Khazanah Ramadan sendiri berlangsung sejak 26 Mei hingga 25 Juni 2017. Aneka buku dari beragam penerbit turut memeriahkan bazar mulai dari buku anak, buka agama, novel, dan buku-buku referensi. Terdapat buku-buku dari sekitar 12 penerbit mulai dari Republika Penerbit, Penerbit Agro, dan Penerbit Diva yang bisa didapatkan pengunjung dengan potongan harga bervariasi selama Ramadan.

Baca juga:

Pesan Khusus Wagub NTB kepada Warga Bima Saat Safari Ramadan

Rencananya, penulis Habiburrahman El Shirazy akan membedah novel terbarunya Bidadari Bermata Bening dalam pameran buku Islami.

Kepala Dinas Pariwisata NTB Lalu Muhammad Faozal mengatakan pameran buku Islami diharapkan mampu mendorong minat budaya baca para generasi muda di NTB. Terlebih, di era modernisasi seperti ini, generasi muda cenderung lebih dekat dengan gawai. "Pameran buku berkaitan dengan budaya baca. Pameran buku seperti ini diharapkan bisa mendorong budaya baca anak-anak muda di NTB," kata Faozal melalui keterangan pers yang diberikan di Islamic Center NTB, Selasa 6 Juni 2017 malam.

Baca pula:

Ngabuburit Ramadan, Masjid Salman ITB Undang 20 Tokoh Inspiratif  

Dengan adanya pameran buku seperti ini, Faozal berharap membuka mata anak-anak muda di NTB untuk lebih dekat dengan buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Buku-buku Islami juga menjadi jendela dunia bagi para generasi muda untuk lebih mengenal tentang dunia Islam.

Faozal menilai, cukup banyak generasi muda saat ini yang kurang bijak dalam mengakses informasi dan kegemaran membaca buku. Kebanyakan dari mereka cenderung lebih akrab dengan media sosial. "Buku sendiri itu jadi urutan ke sekian untuk dibaca," ujar Faozal.

Menurut Faozal, banyak dari anak muda yang lebih erat menggenggam gawai sehingga kerapkali mengabaikan buku. Hal ini merupakan upaya Pemprov NTB, khususnya sepanjang Ramadan,  untuk mengajak anak-anak muda untuk lebih dekat dengan buku.

SUPRIYANTHO KHAFID