Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Banda Aceh – Apakah Anda termasuk orang yang suka memamerkan ibadah di Ramadan dengan swafoto (selfie) dan meng-upload-nya di media sosial?
“Yang sedang ngetren akhir-akhir ini banyak dari kita yang meng-upload status, foto, hingga video terkait amal ibadah ke media sosial sehingga riya jadinya,” kata Ustad Husni Suwardi, anggota Tim Safari Ramadan Banda Aceh, di Masjid Baiturrahim Ulee Lheu, Banda Aceh, Jumat malam, 2 Juni 2017.
Baca: Muslim Finlandia Jalani Puasa Ramadan 23 Jam, Begini Kisahnya
Riya adalah perbuatan dengan sengaja memperlihatkan dan mempertunjukkan amal kebaikan atau ibadah agar amal tersebut dilihat orang dengan tujuan mendapat simpati atau pujian. Menurut Husni, jika itu yang dicari, pahala kebaikan ibadahnya justru hilang. “Seyogianya, kebaikan-kebaikan yang kita lakukan itu disimpan dengan rapi, serapi kita menyimpan aib-aib kita,” ujar dia.
Pilihan selanjutnya, kata dia, kembali pada diri kita masing-masing, apakah Ramadan tahun ini menjadi Ramadan terbaik sehingga kelak dapat diceritakan menjadi uswatun hasanah bagi anak cucu atau tidak.
Simak: Mau Lebih Asyik? Puasa Gadget! Ini Penelitiannya
Husni juga mengajak para jemaah memperbanyak amal ibadah selama Ramadan, termasuk bersedekah untuk masjid. “Bersedekah dalam bulan puasa akan dilipatgandakan sebanyak 700 kali oleh Allah SWT, meski sejatinya Allah tidak akan pernah miskin maupun lemah jika kita tak bersedekah.”
Tim Safari Ramadan Banda Aceh memberikan bantuan Rp 15 juta kepada masjid yang pernah dilanda bencana tsunami tersebut. Bantuan untuk kemakmuran masjid itu diserahkan oleh Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin dan diterima Imam Besar Masjid Baiturrahim Tgk Rosman Daudy.
Lihat: 7 Efek Positif Menjalankan Puasa bagi Kesehatan
Selama Ramadan Pemerintah Kota Banda Aceh membentuk tim penceramah untuk melaksanakan kegiatan tausiah menjelang tarawih. Ada sepuluh masjid kecamatan yang dikunjungi tim tersebut sekaligus menyampaikan sejumlah bantuan.
ADI WARSIDI
