Mengisi Ramadan, 120 Penceramah Diturunkan ke Seluruh Aceh

Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Indonesia. Ini merupakan masjid yang dianggap sebagai simbol Aceh, khususnya sejak kejadian bencana tsunami tahun 2004. Desain masjid ini dipengaruhi gaya khas Belanda dan India Moghul, tak lepas, pengaruh lokal juga membuat desain masjid ini terlihat menarik. Yahoo.com
Masjid Raya Baiturrahman, Aceh, Indonesia. Ini merupakan masjid yang dianggap sebagai simbol Aceh, khususnya sejak kejadian bencana tsunami tahun 2004. Desain masjid ini dipengaruhi gaya khas Belanda dan India Moghul, tak lepas, pengaruh lokal juga membuat desain masjid ini terlihat menarik. Yahoo.com

TEMPO.CO, Banda Aceh - Pemerintah Aceh mengirimkan 120 penceramah yang tergabung dalam Tim Safari Ramadan 2017 ke seluruh Aceh. Mereka akan mengisi tausyiah di masjid-masjid saat tarawih.

“Ini agenda setiap tahun bulan Ramadan. Mereka dibagi dalam 10 tim, masing-masing 12 orang,” kata Mulyadi Nurdin, Kepala Biro Humas Pemerintah Aceh, Rabu 31 Mei 2017. Tim telah mulai turun ke 23 kabupaten/kota yang ada di Aceh.

Baca juga:

Ramadan 2017, Zakat Fitrah Balikpapan Ditetapkan Rp 39 Ribu  

Asisten I Pemerintah Aceh, Iskandar Gani saat pelepasan tim safari Ramadan mengatakan mereka terdiri dari para ulama, dan da’i. “Selama Ramadan, tim ini akan turun ke daerah-daerah untuk menebarkan syiar Islam,” ujarnya.

Secara garis besar ada empat tugas utama yang akan dilakukan oleh Tim Safari Ramadhan Pemerintah Aceh ini, yaitu menyampaikan pesan agama dan menyemarakkan syiar Ramadan, menampung dan menyerap berbagai informasi dan masukan dari masyarakat terkait dengan pembangunan Aceh.

Baca pula:

Awal Ramadan, Harga Komoditas Pangan di Solo Turun

Selanjutnya, membangun komunikasi dan silaturrahmi antara Pemerintah Aceh dengan masyarakat, dan menyampaikan pesan dan informasi agar masyarakat mengetahui dengan baik dan benar dinamika Pembangunan Aceh yang sedang berjalan saat ini.

“Sosialisasi empat poin ini tentu saja disampaikan melalui mekanisme ceramah agama. Artinya, fokus utama tetap syiar Islam, tapi di dalamnya diselipkan pesan-pesan pembangunan dari Pemerintah Aceh,” katanya.

Sementara itu, Pemerintah Kota Banda Aceh juga membentuk tim safari Ramadan dengan menurunkan para penceramah pada 10 kecamatan yang ada di Banda Aceh. “Masjid yang akan dikunjungi selain menyertakan penceramah, juga penyerahkan bantuan kemakmuran masjid,” kata Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin.

ADI WARSIDI