Waktu Imsak 10 Menit Sebelum Subuh, Begini Penjelasannya  

Editor

Elik Susanto

Seorang pria membaca Al Quran saat hari pertama puasa Ramadan di masjid Ottoman-era Sultanahmet atau masjid Biru di Istanbul, Turki, 27 Mei 2017. REUTERS/Suhaib Salem
Seorang pria membaca Al Quran saat hari pertama puasa Ramadan di masjid Ottoman-era Sultanahmet atau masjid Biru di Istanbul, Turki, 27 Mei 2017. REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Jakarta – Kementerian Agama menggunakan waktu imsak 10 menit sebelum masuk waktu subuh. Penggunaan waktu imsak ini disepakati dalam Rapat Tim Hisab dan Rukyat yang digelar Kementerian Agama di Jakarta beberapa waktu lalu.

Rapat ini diikuti perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia; Nahdlatul Ulama; Muhammadiyah; Persis; Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia; Al-Irsyad Al-Islamiyyah; Al-Washliyah; Persatuan Umat Islam; Universitas Islam Negeri; Bosscha ITB; Mahkamah Agung; Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika; Badan Informasi Geospasial; Planetarium Jakarta; serta Pakar Hisab Rukyat Perorangan.

Baca: Puasa Terlama 21 Jam, Puasa Tercepat 11 Jam Sehari

Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Muhammad Thambrin, mengatakan imsak secara bahasa mengandung beberapa arti, seperti menahan atau batas waktu memulai puasa. Ulama sepakat bahwa batas waktu memulai puasa tepat pada terbitnya fajar shadiq (subuh).

Meski demikian, ujar Thambrin, sebagian ulama berpandangan, bila waktu subuh sudah dekat, umat Islam yang akan berpuasa dilarang makan, karena waktunya sudah masuk wilayah cegahan, meski ada juga ulama yang membolehkan makan di waktu syak.

Baca: Niat Puasa Ramadan, 3 Waktu Doa Dikabulkan

Menurut Thambrin, dalam sebuah hadis Nabi disebutkan, dari Qatadah dari Anas bahwa Nabiyullah SAW dan Zaid bin Tsabit bersantap sahur. Setelah rampung, Nabi SAW berdiri untuk salat, kemudian beliau salat.

”Kami bertanya kepada Anas, berapa lama antara rampungnya mereka dari santap sahur dan masuknya mereka ke dalam salat? Ia berkata: Kira-kira sepanjang seseorang membaca 50 ayat (Al-Quran).”

Berkenaan dengan itu, peserta rapat Tim Hisab Rukyat sepakat untuk memahami jarak waktu selesainya santap sahur Nabi SAW hingga masuk salat (bacaan 50 ayat), dengan durasi waktu 10 menit yang kemudian populer dengan sebutan waktu Imsak.

Baca: Cara Mudah Ikut Khataman Al-Quran, Buka Aplikasi Ini

Thambrin menegaskan, waktu Imsak di Indonesia ini tidak dimaksudkan mengubah waktu puasa dengan memajukannya dari batas yang telah ditentukan syariat, melainkan sebagai ikhtiar melestarikan sunah sekaligus sebagai katup pengaman (tindakan hati-hati) sehingga kaum muslimin tidak terperosok ke dalam batas larangan.

Ditambahkan Thambrin, kesepakatan ini juga didasarkan pada pandangan tentang ihtiyathi (kehati-hatian) dan Mahzhuri (siaga).

KEMENAG.GO.ID | ELIK S.