Ramadan, Permintaan Pisang Naik Dua Kali Lipat

TEMPO/ Nita Dian
TEMPO/ Nita Dian

TEMPO.CO, Jakarta - Permintaan pisang di Kabupaten Lebak, Banten, selama Ramadan 1438 Hijriyah melonjak hingga dua kali lipat akibat pengolahan makanan berbahan dasar pisang selama Ramadan yang juga melonjak.

"Kami merasa kewalahan melonjaknya permintaan pisang hingga empat dari sebelumnya dua kuintal per hari," kata Armadi (50) seorang pedagang pisang di Jalan Lingkar Selatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin, 29 Mei 2017.

Melonjaknya permintaan pisang itu mengakibatkan pasokan pisang berkurang, sehingga harga di pasaran relatif tinggi.

Pisang banyak dimanfaatkan warga Lebak untuk bahan baku produk kerajinan seperti produksi makanan roti, pisang goreng, sale pisang dan kripik juga dijadikan kolak.

Untuk memenuhi permintaan pisang, pihaknya terpaksa mendatangi petani ke pelosok-pelosok desa.

"Semua permintaan pisang bisa dilayani melalui petani itu," katanya.

Menurut dia, saat ini harga pisang mulai naik akibat tingginya permintaan itu.

Saat ini, harga pisang ambon dari sebelumnya Rp 65.000 naik menjadi Rp 100.000 per tandan, pisang tanduk semula Rp 70.000 kini naik menjadi Rp 110.000 per tandan, pisang kepok semula Rp 50.000 menjadi Rp 70.000 per tandan.

Begitu pula pisang ketan semula Rp 55.000 naik menjadi Rp 75.000 per tandan, pisang emas dari Rp 40.000 naik menjadi Rp 60.000 per tandan dan pisang apuh dari Rp 40.000 naik menjadi Rp 50.000 per tandan.

Meskipun harga pisang terjadi kenaikan, tetapi permintaan cukup tinggi.

"Kami hari ini sudah menjual sekitar 1,5 kuintal berbagai jenis pisang," katanya menjelaskan.

Begitu juga Sanuri (50), seorang pedagang pisang di Jalan Siliwangi Rangkasbitung mengaku omzet pendapatan berjualan pisang selama Ramadan naik karena permintaan konsumen cenderung meningkat.

Bahkan, dirinya merasa kewalahan melayani pembeli dari pelanggan lokal maupun luar daerah.

"Kami mendatangkan pisang ini dari petani Baduy dengan kualitas cukup bagus," katanya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna mengatakan saat ini komoditas pisang menjadikan andalan ekonomi petani.

Apabila, Bulan Ramadan produksi pisang Lebak dipasok ke Tangerang dan Jakarta hingga puluhan ton per hari.

Pemerintah daerah terus meningkatkan produksi pisang melalui gerakan tanam pisang swadaya untuk memenuhi permintaan pasar.

Permintaan pasar konsumen lokal jenis komoditi pisang di wilayah Banten dan DKI Jakarta masih dipasok dari berbagai daerah di Pulau Sumatera.

"Kami mengembangkan program gerakan tanam swadaya ini agar produksi pisang menjadikan komoditi unggulan di Kabupaten Lebak," katanya.

ANTARA