Ahli Gizi: Tiga Kiat Berpuasa Sehat, dari Sahur hingga Berbuka  

Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi makan sahur. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Bandung - Dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan, selama 29 atau 30 hari, umat Islam tentu saja memerlukan kesiapan lahir dan batin pula. Setiap hari paling tidak, orang yang berpuasa menahan makan dan minum sepanjang 12 jam lebih. Ahli gizi di Rumah Sakit dr Hasan Sadikin, Bandung, Ides Haeruman, memberikan tiga kiat santapan agar tubuh terjaga sehat selama berpuasa.

Saat sahur, kata Ides, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein. "Terutama protein hewani karena merupakan zat makanan yang lebih lama diolah organ pencernaan dibanding zat makanan lain," katanya, Jumat, 26 Mei 2017. Konsumsi gizi seimbang juga perlu dijaga sebagai asupan sehat untuk menjaga stamina sepanjang Ramadan.

Baca juga:
Ramadan 2017, Begini Cara Tepat Membangunkan Anak untuk Sahur

Dengan mengkonsumsi protein saat sahur, energi yang diolah akan tahan lama sehingga orang yang berpuasa tidak terlalu cepat merasakan lapar.

Saat sahur pula disarankan menyantap sayur dan buah-buahan. Serat dari kedua jenis makanan tersebut juga relatif cukup lama untuk dicerna tubuh sehingga membuat orang merasa kenyang lebih lama.

Baca pula:
Sepekan Menjelang Ramadan, Barang Ini Paling Banyak Dicari

Kemudian saat tiba waktu berbuka puasa, Ides menyarankan dengan menu yang manis. Sesuai anjuran Rasulullah SAW, berbuka dengan tiga buah kurma sebetulnya sudah cukup untuk mengembalikan energi dengan cepat.

Setelah adzan magrib yang menandakan waktu berbuka puasa Ramadan, dianjurkan untuk tidak langsung menyantap makanan berat. "Sebaiknya makanan berat dikonsumsi setelah jeda 5-10 menit setelah azan magrib. Setelah makan berat itu bisa dilanjutkan dengan makanan ringan. Dianjurkan untuk makan buah-buahan atau makanan yang tidak mengandung lemak di malam hari.

ANWAR SISWADI