Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Beijing - Umat Islam di Cina mulai menjalankan puasa Ramadan sama dengan muslim di Indonesia, yaitu Sabtu, 27 Mei 2017, dengan durasi waktu lebih lama rata-rata 16 jam per hari. Sedangkan di Indonesia, durasi puasa sekitar 13 jam. Di Cina, jadwal imsakiah dibagikan secara gratis sepekan sebelum puasa.
Durasi waktu 16 jam tersebut karena Ramadan tahun ini jatuh pada musim panas yang biasanya di belahan utara bumi siang harinya lebih lama dibandingkan dengan malam hari. Sejak sepekan lalu, pengurus masjid di Beijing membagi-bagikan jadwal imsakiah secara cuma-cuma yang tersusun selama 30 hari.
Untuk hari pertama Ramadan, waktu imsak di Beijing pukul 03.15 waktu setempat (02.15 WIB), sedangkan waktu magrib pukul 19.33 (18.33 WIB). Jadwal waktu puasa tersebut akan terus maju semenit hingga pada 25 Juni 2017 sesuai perputaran hilal.
Berdasarkan data Asosiasi Muslim Republik Rakyat Cina pada 2017, jumlah umat Islam di seluruh daratan Tiongkok yang luasnya mencapai 10,99 juta kilometer persegi atau hampir sepuluh kali lipat luas wilayah Indonesia itu sekitar 23 juta jiwa.
Sepekan menjelang bulan puasa, di Urumqi, ibu kota Provinsi Xinjiang, yang banyak dihuni umat Islam digelar pameran kuliner pada 18-22 Mei 2017. Sekitar 1.500 orang memadati International Convention Center Urumqi tempat digelarnya pameran makanan dari 44 negara, di antaranya Rusia, Jerman, Inggris, Thailand, dan Kazakstan.
Tidak ketinggalan warga setempat juga memajang roti unik khas komunitas muslim Uighur, Sedangkan Kedutaan Besar RI di Beijing menggelar acara buka puasa bersama pada Sabtu petang. Selain hari pertama dan terakhir Ramadan, buka puasa di KBRI digelar setiap Jumat.
Kegiatan buka puasa bersama tersebut diikuti sejumlah warga negara Indonesia di Ibu Kota Cina itu. Warga Indonesia di sini sebagian bekerja dan melanjutkan pendidikan.
ANTARA
