Jelang Awal Puasa 2017, Harga Daging di Aceh Naik Jadi Rp 150 Ribu per Kg

Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi di pasar daging tradisional Inpres Lhokseumawe, Aceh, 16 Juni 2015. Pada perayaan Meugang, diwajibkan seluruh warga Aceh untuk memasak dan menyantap daging bersama keluarga dan tetangga. ANTARA FOTO
Warga memadati pasar untuk membeli daging sapi di pasar daging tradisional Inpres Lhokseumawe, Aceh, 16 Juni 2015. Pada perayaan Meugang, diwajibkan seluruh warga Aceh untuk memasak dan menyantap daging bersama keluarga dan tetangga. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Banda Aceh - Masyarakat Aceh merayakan tradisi meugang atau tradisi makan daging menjelang awal puasa 2017. Harga daging pun melonjak menjadi Rp 150 ribu per kilogram.

"Harga daging hari ini sebesar Rp 150 ribu per kilogram," kata Jamal, pedagang di Pasar Ulee Kareng, Banda Aceh, Kamis, 24 Mei 2017.

Baca juga: Awal Puasa 2017 Berpotensi Seragam, Idul Fitri Bisa Berbeda

Menurut Jamal, harga daging sapi dijual mahal karena modalnya besar. Sedangkan pada hari biasa, harga daging hanya Rp 100-120 ribu per kg.

Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal ikut meninjau pasar-pasar daging pada hari pertama meugang, Kamis. “Hasil pemantauan di sejumlah pasar, baik di Banda Aceh maupun Aceh besar, harga relatif masih stabil, walau memang ada kenaikan dari harga yang diinstruksikan gubernur, yakni Rp 130 ribu per kg,” ucapnya.

Sebelumnya, pihaknya sudah merencanakan melakukan intervensi dengan mendatangkan daging sapi dari luar negeri menjelang awal puasa 2017. “Namun, dari hasil diskusi dengan para pedagang dan masyarakat, mereka tetap maunya daging sapi lokal karena lebih berkualitas.”

Illiza memastikan pihaknya akan terus memantau harga daging agar tetap stabil di kisaran Rp 150 ribu per kg hingga hari kedua meugang, Jumat besok. “Pagi tadi, ada sejumlah pedagang yang membuka harga Rp 160-170 ribu per kg. Namun, seiring dengan semakin banyaknya pembeli yang datang, harganya kini sudah turun. Kami akan terus pantau. Jika diperlukan, kami akan mengintervensi agar tidak terjadi kenaikan harga,” ujarnya.

Ia menuturkan, sebagai alternatif bagi masyarakat yang kurang mampu, pemerintah Aceh telah mendatangkan daging impor beku dari luar negeri dengan harga jual yang lebih murah. “Ini menjadi pilihan bagi masyarakat a yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli daging sapi lokal. Harganya sekitar Rp 80 ribu per kg.”

Menjelang awal puasa 2017, Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta pedagang tidak menjual daging di atas harga Rp 130 ribu per kg. Imbauan ini tidak dilaksanakan para penjual.

ADI WARSIDI