Hari Ini Kemenag Gelar Sidang Isbat dan Melihat Hilal di 77 Titik

Editor

Elik Susanto

Warga mempersiapkan alat teropong untuk melihat hilal dari atas masjid, tanda awal bulan suci Ramadan di Jakarta, 27 Juni 2014. (Ed Wray/Getty Images)
Warga mempersiapkan alat teropong untuk melihat hilal dari atas masjid, tanda awal bulan suci Ramadan di Jakarta, 27 Juni 2014. (Ed Wray/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, Jumat, 26 Mei 2017, Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat  untuk menetapkan awal Ramadan 1438 Hijriah. Sidang isbat didahului pemantauan hilal di 77 titik di seluruh Indonesia.

"Dalam menentukan awal puasa tahun ini, Kemenag akan memantau hilal pada 77 titik di seluruh Indonesia," kata Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama M. Thambrin dikutip laman kemenag.go.id yang diakses dari Jakarta, Jumat, 26 Mei 2017.

Baca: Awal Ramadan Bisa Sama, Lebaran Kemungkinan Berbeda

Thambrim mengatakan, sidang isbat dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Jalan MH Thamrin Jakarta mulai pukul 17.00 WIB. Sidang isbat dihadiri pimpinan ormas Islam, Ketua Majelis Ulama Indonesia, Ketua Komisi VIII DPR RI, perwakilan dari 22 negara-negara sahabat dan sejumlah tokoh Islam.

Isbat, kata dia, diawali dengan sesi prasidang berupa pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1438 Hijriah oleh anggota tim hisab rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya pada pukul 17.00 WIB.

Baca : Jelang Ramadan, Pimpinan Komisi 8 DPR Minta Sidang Isbat Dihapus

Setelah salat Maghrib berjamaah, sidang isbat dibuka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan dilanjutkan dengan laporan data hisab dan pelaksanaan rukyatul hilal hasil melihat bulan. Selanjutnya, hasil sidang isbat akan disampaikan kepada masyarakat melalui konferensi pers.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan jatuh pada 27 Mei 2017 merujuk hasil perhitungan astronomi ahli falak.  "Karena posisi hilal saat itu berada di sekitar tujuh derajat. Sudah tinggi," kata Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Muti.

Abdul Muti mengatakan, keputusan tersebut merujuk pada hasil  hisab hakiki wujudul hilal Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sedangkan ormas Nahdlatul Ulama akan menunggu hasil rukyat dan sidang isbat untuk menentukan awal puasa 2017.

Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Ahmad Ghazalie Masroeri mengatakan, NU menyelenggarakan rukyat di seluruh Indonesia pada Jumat, 26 Mei 2017.
"Hisab membantu pelaksanaan rukyat. Apabila laporan pelaksana rukyat melihat hilal maka awal Ramadan 27 Mei."

ANTARA