Arus Balik Lebaran, Kondisi Tol Mojokerto-Krian Gelap Gulita

Presiden Joko Widodo meresmikan tol Surabaya-Mojokerto Seksi IV ruas Krian-Mojokerto di Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 19 Maret 2016. TEMPO/ISHOMUDDIN
Presiden Joko Widodo meresmikan tol Surabaya-Mojokerto Seksi IV ruas Krian-Mojokerto di Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 19 Maret 2016. TEMPO/ISHOMUDDIN

TEMPO.CO, Mojokerto - Pemudik yang melewati tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) seksi IV ruas Krian-Mojokerto di Desa Penompo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur harus hati-hati. Ini karena kondisi jalan tol sepanjang 18,47 kilometer yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2015, ini sangat gelap.

"Lampu penerangan jalan tidak ada, jadi harus hati-hati," kata salah satu pengendara kendaraan bermotor roda empat, Agung kepada Tempo, Kamis 7 Juli 2016.

Tempo saat ini sedang mencoba melewati tol itu. Masuk dari jembatan Sungai Brantas masuk tol melalui pintu tol Penompo. Karena kendaraan yang dibawa Tempo termasuk golongan W maka karcis tol yang harus dibayar sebesar Rp 15.500. Dari pintu tol Penompo jalanan masih terang karena lampu sudah terpasang.

Tapi usai meninggalkan pintu tol Penompo sekitar 10 kilometer kemudian keadaan jalan berubah gelap gulita. Ini karena lampu penerangan jalan tidak ada sehingga keadaan jalan tol menjadi gelap.

Akibat penerangan yang kurang, kendaraan roda empat yang ditumpangi Tempo sering kali menyalakan lampu jarak jauh untuk melihat jalan. Hal yang sama juga dilakukan kendaraan lainnya.

Lampu penerangan jalan baru ada kembali ketika masuk ke dalam kilometer 728 hingga pintu keluar tol ke arah Krian. "Ini tadi pembatas jalan belum ada juga dari pintu tol Penompo, baru ada pembatas jalan di kilometer 728," ujar Agung.

Kondisi tol yang tak berlampu itu sebetulnya sudah diakui oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Menurutnya, meski sudah siap digunakan, fasilitas jalan tol itu masih belum lengkap.

"Jalan tol sudah mulus hanya lampu penerangan masih belum lengkap terpasangnya,” kata dia saat diwawancara Tempo tanggal 30 Juni 2016 lalu.

Selain itu, ujar Soekarwo, ada potensi kemacetan di pintu keluar jalan tol itu, yang diakibatkan adanya traffic light di perempatan Jalan By Pass Mojokerto seusai jalan menurun dari jembatan Sungai Brantas. "Masih ada masalah di situ," kata dia.

EDWIN FAJERIAL