Ini Kisah Tragis Pemudik yang Meninggal di Tengah Macet Brebes

Kemacetan panjang di ruas tol Brebes, Jawa Tengah, 3 Juli 2016. TEMPO/Suseno Aji
Kemacetan panjang di ruas tol Brebes, Jawa Tengah, 3 Juli 2016. TEMPO/Suseno Aji

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana merilis kabar bahwa ada sebelas pemudik yang meninggal dalam kemacetan arus mudik di Brebes, Jawa Tengah, selama sepekan terakhir.

Pada Senin, 4 Juli 2016, Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memprediksi kematian belasan pemudik selama kemacetan tersebut disebabkan kondisi kesehatan pemudik yang kurang baik, selain itu juga karena mobil ambulans sulit menjangkau lokasi.

Berdasarkan pantauan kantor berita Antara, seorang pemudik diketahui meninggal karena diduga mengalami kelelahan setelah terjebak dalam kemacetan parah arus mudik Lebaran 2016 di pintu jalan tol Brebes Timur Exit (Brexit) pada Senin, 4 Juli 2016.

"Kami sudah berusaha menolong menyelamatkan nyawa Ibu Suharti (50) yang kelelahan tapi tidak berhasil," kata Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jawa Tengah Amir Darmanto saat dihubungi melalui telepon di Semarang, Selasa malam, 5 Juli 2016.

Menurut dia, setelah turun dari bus Sumber Alam dengan tujuan ke Yogyakarta, korban sempat singgah di Posko Mudik PKS Kabupaten Brebes dan bermaksud untuk buang air kecil, tapi sebelum masuk toilet, korban pingsan.

"Mengetahui hal itu, tim kesehatan dan kepanduan kami di posko mudik dengan sigap langsung memberikan pertolongan pertama dan membawa ke puskesmas karena kondisi korban yang kritis," ujarnya. Sesampainya di puskesmas terdekat setelah menerobos kemacetan, kata Amir, ternyata korban telah meninggal.

"Kami berusaha semampu kami, tapi ternyata Allah mencintai beliau di bulan penuh berkah ini dan tadi pagi jenazah korban sudah dibawa ke rumah duka di Yogyakarta," kata Amir.

Terkait dengan itu, Amir mengimbau para pemudik agar mempersiapkan diri sebaik mungkin guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan ketika mengalami kemacetan selama dalam perjalanan mudik ke kampung halaman masing-masing. "Kemacetan lalu lintas yang parah rawan menyebabkan dehidrasi bagi para pemudik," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan kemacetan parah, seperti yang terjadi di jalan tol Pejagan-Brebes pada arus mudik Lebaran 2016, tidak mungkin menyebabkan pemudik meninggal.

Menurut Jonan, pemudik yang dikabarkan meninggal saat terjebak kemacetan itu kemungkinan telah memiliki riwayat penyakit sebelumnya sehingga keadaan penat pada kondisi kemacetan menambah parah penyakitnya.

"Kalau ada yang mengutip ada yang meninggal karena macet kok saya baru tahu itu seumur hidup saya. Begini, kalau tidak mengidap penyakit sebelumnya, saya kira tidak akan meninggal. Masa iya kemacetan bisa menimbulkan orang meninggal, kan tidak mungkin," kata Jonan saat menghadiri open house di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2016.

ANTARA