Warga Jakarta Padati Masjid Istiqlal untuk Salat Idul Fitri  

Umat muslim membaca Alquran ketika beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis dinihari, 30 Juni 2016. Malam Lailatul Qadar digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan dalam al-Quran. ANTARA/Saptono
Umat muslim membaca Alquran ketika beritikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis dinihari, 30 Juni 2016. Malam Lailatul Qadar digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan dalam al-Quran. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat berbondong-bondong memadati Masjid Istiqlal untuk melaksanakan salat Id 1 Syawal 1437 Hijriah. Wakil Presiden Jusuf Kalla ikut salat Id di masjid tersebut.

Salat Id dimulai pukul 06.45 WIB. Khotbah disampaikan Professor K.H. Nazaruddin Umar. Pantauan Tempo, warga mulai berduyun-duyun menuju Masjid Istiqlal sebelum fajar menyingsing. Mereka datang menggunakan mobil dan motor. Sebagian lainnya berjalan kaki. Banyaknya kendaraan membuat jalan-jalan di sekitar masjid difungsikan sebagai tempat parkir.

"Seumur-umur, baru kali ini salat Ie di Istiqlal," kata Indra, jemaah salat Id, Rabu, 6 Juli 2016. Pria 45 tahun ini adalah tenaga keamanan di Kementerian Dalam Negeri, yang kantornya berada tak jauh dari Masjid Istiqlal. Dia datang berdua bersama temannya yang sama-sama tak mudik.

Pilihan Salat Id di Istiqlal juga dilakukan Sigit Suyoto. Dengan mengendarai motor, warga Jembatan Lima ini sudah sejak subuh datang ke Istiqlal. "Meski di dekat rumah ada masjid, dorongan hati mau salat di sini," kata pria 55 tahun tersebut. Dia datang sendiri karena anggota keluarga yang lain memilih salat di masjid dekat rumah.

Penjagaan Masjid Istiqlal ketat. Di tiap pintu gerbang menuju kawasan masjid, aparat keamanan bersenjata lengkap berjaga-jaga. Mereka terdiri atas aparat TNI dan Polri. Anjing pelacak juga dikerahkan untuk mengamankan jalannya salat Id. Sedangkan pintu-pintu menuju masjid dijaga Pasukan Pengaman Presiden. Setiap jemaah harus melewati metal detector yang disiapkan.

AMIRULLAH