Puncak Arus Mudik, Bangkalan Macet 3 Kilometer

Ribuan pemudik dengan sepeda motor, mengantri panjang untuk masuk ke gerbang tol Surabaya di jembatan Suramadu, Surabaya, 26 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi
Ribuan pemudik dengan sepeda motor, mengantri panjang untuk masuk ke gerbang tol Surabaya di jembatan Suramadu, Surabaya, 26 Juli 2014. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Bangkalan - Pada H-2 Lebaran, arus pemudik ke Pulau Madura melalui Jembatan Suramadu di Kabupaten Bangkalan sangat padat. Sepanjang Senin, 4 Juli 2016, tercatat 60 ribu roda dua dan 40 ribu roda empat masuk Madura. "Meningkat 100 persen dibanding hari biasa," kata Kepala Shift Gerbang Tol Suramadu Sariman, Senin, 4 Juli 2016.

Pada hari biasa, volume kendaraan yang melintas di Suramadu rata-rata 30 ribu unit roda dua dan 15 ribu unit roda empat per hari. Sariman memprediksi, Selasa, 5 Juli 2016, atau H-1 Lebaran, merupakan puncak arus mudik ke Madura. Volume kendaraan diprediksi bisa mencapai 70 ribu roda dua. "Roda empat kami prediksi mencapai 45 ribu unit," ujarnya.

Pemudik ke Madura diminta berhati-hati saat keluar Jalan Tol Suramadu sisi Madura untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Pantauan Tempo, lalu lintas di sekitar pintu tol sangat padat karena banyak pemudik sepeda motor beristirahat dan memarkir kendaraannya di bahu jalan, seperti di bawah fly over atau di bawah pohon.

"Tidak kuat kalau langsung ke Sampang," kata Muhlis, pemuda asal Kabupaten Sampang yang menetap di Sidoarjo. Mukhlis mengaku enggan beristirahat di rest area yang disediakan Satlantas Polres Bangkalan di Suramadu. "Cuma sebentar saja, lagi pula rest area-nya penuh," tuturnya.

Meningkatnya jumlah pemudik ke Madura juga menyebabkan kemacetan panjang di Pasar Blega, Bangkalan, Senin, 4 Juli. "Macet 3 kilometer," ucap Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Bangkalan Ajun Komisaris Ady Nugroho.

Menurut Adi, kemacetan bukan disebabkan pasar tumpah di Pasar Blega. Sebab, saat macet terjadi, pasar tumpah telah bubar. "Hari ini memang puncak mudik," katanya.

MUSTHOFA BISRI