Lebaran, Abdi Keraton Surakarta Terima Gaji Rp 120 Ribu

Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta membawa peti berisi seribu tumpeng dalam acara Malem Selikuran, Ahad malam 26 Juni 2016. Upacara adat itu digelar untuk menyambut malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan. TEMPO/Ahmad Rafiq
Abdi dalem Keraton Kasunanan Surakarta membawa peti berisi seribu tumpeng dalam acara Malem Selikuran, Ahad malam 26 Juni 2016. Upacara adat itu digelar untuk menyambut malam Lailatul Qadar di Bulan Ramadan. TEMPO/Ahmad Rafiq

TEMPO.CO, Surakarta - Keraton Kasunanan Surakarta membagikan paket sembako untuk ratusan abdi dalem, Senin 4 Juli 2016. Selain sembako, keraton juga mebayarkan gaji bulanan kepada para abdi dalem. Gaji yang diterima rata-rata sekitar Rp 100 ribu per bulan.

Pembagian bingkisan dan gaji bulanan itu dilakukan di Bangsal Sasana Wilapa yang berada di dalam kompleks keraton. Para abdi dalem mengantre menunggu giliran dengan cukup tertib dengan duduk bersila.

Wakil Pengageng Sasana Wilapa KP WInarno Kusumo mengatakan bahwa pembayaran gaji itu merupakan kegiatan rutin tiap bulan. "Tapi khusus menjelang lebaran ini kami sengaja membagikan paket sembako," ujarnya pada saat membagikan sembako.

Menurut Winarno, paket sembako yang terbungkus kantong plastik tersebut nilainya tidak seberapa. "Tapi kami yakin bingkisan ini cukup membantu," katanya. Satu paket sembako berisi 2,5 kilogram beras, satu kilogram gula pasir, minyak goreng serta mi instan.

Sedangkan gaji yang diterima oleh para abdi dalem jumlahnya juga tidak terlampau besar. Mereka rata-rata hanya menerima gaji Rp 70 ribu hingga Rp 102 ribu. "Kemampuan keuangan keraton memang terbatas," katanya. Apalagi, keraton sudah tidak memperoleh bantuan dari pemerintah untuk menggaji abdi dalem sejak enam tahun silam.

Winarno menyebutkan saat ini keraton memiliki 484 abdi dalem. Sebagian besar mengabdi di lingkungan keraton. "Ada juga yang bertugas di Imogiri, Tegal, Pati dan Purwodadi," katanya.

Khusus untuk abdi dalem yang berada di luar kota, pihaknya akan mengantarkan gaji dan paket sembako tersebut. Sebab, keraton mempertimbangkan jaraknya yang cukup jauh. "Jika mengambil di sini, bisa-bisa gajinya habis hanya untuk perjalanan," kata Winarno.

Salah satu abdi dalem, Raden Tumenggung Purnomo, mengaku, memperoleh gaji sebesar Rp 102 ribu per bulan. "Meski kecil, tapi harus disyukuri," kata abdi dalem yang bertugas di Mandra Budaya tersebut. Menurut dia, gaji tidak menjadi tujuan utama dalam mengabdi kepada keraton.

Badi dalem yang lain, Sumardi menerima gaji dengan besaran sama. "Tugas saya menabuh gamelan jika ada acara atau upacara adat," katanya. Selain menjadi abdi dalem, dia mengaku bekerja sebagai buruh serabutan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Dia mengaku senang mendapat paket sembako dari keraton tersebut. Sebab, paket tersebut bisa digunakan untuk keperluan Lebaran. "Kalau gajinya sih paling besok sudah habis," katanya sembari tersenyum.

AHMAD RAFIQ