Ditinggal Mudik, Jalan di Jakarta Lengang

Editor

Erwin prima

Suasana lalu lintas yang lengang di lajur arteri dan tol dalam kota di ruas jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, 3 Juli 2016. Sejumlah jalan raya dan protokol di ibukota Jakarta yang biasa dipadati kendaraan bermotor mulai lengang karena banyak warga yang sudah pulang kampung atau mudik untuk libur dan cuti bersama dalam rangka Idul Fitri 1437 Hijriyah. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
Suasana lalu lintas yang lengang di lajur arteri dan tol dalam kota di ruas jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, 3 Juli 2016. Sejumlah jalan raya dan protokol di ibukota Jakarta yang biasa dipadati kendaraan bermotor mulai lengang karena banyak warga yang sudah pulang kampung atau mudik untuk libur dan cuti bersama dalam rangka Idul Fitri 1437 Hijriyah. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf

TEMPO.COJakarta - Hampir semua jalan di Jakarta lengang saat sebagian besar warga mudik ke kampung halaman. Dari pantauan pada Senin, 4 Juli 2016, di sepanjang Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, pengendara dapat dengan leluasa memacu mobil atau sepeda motornya.

Di sepanjang jalan protokol itu, mobil dapat memacu kecepatan hingga 80 kilometer per jam. Begitu juga kendaraan roda dua, yang dapat memacu kecepatan hingga 90 kilometer per jam. Rata-rata setiap kendaraan memacu kecepatan sekitar 60 kilometer per jam.

Pada hari biasa, kendaraan hanya bisa melaju 40 kilometer per jam di kawasan perkantoran itu. Apalagi saat jam-jam padat, berangkat atau pulang kerja, kemacetan adalah hal yang biasa terjadi.

Situasi lengang juga terjadi di sepanjang Jalan Thamrin dan Jalan Sudirman. Begitu pun Jalan Medan Merdeka Barat, Timur, Utara, hingga Selatan, yang terpantau lengang tanpa kepadatan. Jumlah kendaraan yang melintas hanya puluhan unit per menit.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengatakan ada sedikitnya 6,7 juta orang yang biasa tinggal di Jakarta sedang pulang kampung. Hal itu membuat Jakarta terbebas dari kemacetan. "Artinya, ada lebih dari sejuta kendaraan juga pergi dari Jakarta," ujarnya.

Selama sepekan libur Lebaran ini, Jakarta akan bebas dari kemacetan. Djarot mengimbau warga tidak membawa sanak keluarga ke Jakarta jika tak memiliki pekerjaan. Menurut dia, selepas Lebaran, jumlah warga Jakarta akan kian bertambah dari sebelumnya.

AVIT HIDAYAT