120 Ribu Orang Diperkirakan Salat Idul Fitri di Istiqlal

Umat muslim membaca Al Quran saat melakukan Itikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, 2 Juli 2016. Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, warga muslim mendatangi masjid untuk meningkatkan ibadahnya. TEMPO/Fajar Januarta
Umat muslim membaca Al Quran saat melakukan Itikaf di Masjid Istiqlal, Jakarta, 2 Juli 2016. Pada 10 hari terakhir bulan Ramadan, warga muslim mendatangi masjid untuk meningkatkan ibadahnya. TEMPO/Fajar Januarta

TEMPO.COJakarta - Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Abu Hurairah Abdul Salam mengatakan semua fasilitas untuk menyambut Idul Fitri sudah siap. "Tidak ada lagi fasilitas yang perlu disiapkan, sudah lengkap," katanya saat dijumpai di Istiqlal, Senin, 4 Juli 2016.

Abu mengatakan Masjid Istiqlal bisa menampung 200 ribu anggota jemaah setiap kali salat Idul Fitri. Meski begitu, Abu memperkirakan jumlah anggota jemaah tidak akan melebihi batas maksimal. "Diperkirakan hanya 120 ribu anggota jemaah yang hadir karena banyak yang mudik," ujarnya.

Penyambutan tamu penting atau very very important person (VVIP) juga telah disiapkan jauh-jauh hari. Protokol Istiqlal akan menghadirkan sejumlah regu Pramuka yang akan membantu petugas menemani dan mengantar tamu penting. "Kami punya sekolah, mereka diperbantukan biasanya," ucapnya.

Masjid Istiqlal telah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk memastikan arus listrik tidak mengalami kendala saat Idul Fitri. Bukan hanya itu, soal keamanan, kesehatan, pemadam kebakaran, dan kebersihan juga sudah dikoordinasikan.

"Semua sudah dikoordinasikan di Istana Wakil Presiden beberapa hari lalu," kata Abu. Untuk memastikan perencanaan berjalan dengan baik, semua pihak terkait akan menggelar rapat pengecekan (checking) terakhir pada Selasa, 5 Juni 2016. "Kami akan menggelar rapat dengan seluruh unsur," tuturnya.

Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat guna menentukan awal Syawal atau Idul Fitri. Sidang ini akan dipimpin Tim Badan Hisab Rukyat Kementerian Agama terkait dengan posisi hilal secara astronomis pada 29 Ramadan 1437 H/2016. Abu yakin tidak ada perbedaan waktu Lebaran. Menurut dia, 1 Syawal 1437 H akan tetap dilangsungkan pada Rabu, 6 Juni 2016. "Ada kemungkinan Lebaran bareng (bersamaan antara pemerintah dan Muhammadiyah)."

LARISSA HUDA