Pantau Persimpangan Rawan Macet Kota Malang Melalui Ponsel

Editor

Erwin prima

Polisi menerbangkan mini helikopter cam di Pos Pantau mudik Lebaran, Karangploso, Malang, Jatim, 23 Juli 2014. Penggunaan mini helikopter tersebut untuk memantau arus mudik Lebaran. ANTARA/Ari Bowo Sucipto
Polisi menerbangkan mini helikopter cam di Pos Pantau mudik Lebaran, Karangploso, Malang, Jatim, 23 Juli 2014. Penggunaan mini helikopter tersebut untuk memantau arus mudik Lebaran. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Malang - Di Kota Malang terdapat 15 persimpangan lalu lintas yang menjadi sumber kemacetan di hari biasa dan liburan nasional. Kemacetan di persimpangan tersebut bisa makin parah di masa libur Lebaran.

Karena itu, pemudik yang memasuki Kota Malang diharapkan bisa memanfaatkan telepon genggam untuk memantau titik-titik kemacetan dengan mengunduh program Road Transport and Traffic Information Center (RTTIC) pada layanan konten digital Google Play Store, yang bisa diakses melalui web maupun aplikasi Android. Caranya, ketik dulu nama “RTTIC Kota Malang” dan unduhlah.

“Cara unduhnya praktis dan sangat gampang, kok,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Malang Agoes Moeliadi, Minggu, 3 Juli 2016.

Menurut Agoes, pantuan kemacetan melalui ponsel diambil dari Area Traffic Control System (ATCS) sehingga hasil pada RTTIC sama persis dengan hasil pada ATCS.

Persimpangan rawan kemacetan antara lain Jalan Raden Intan (akses ke dan dari Terminal Utama Arjosari) atau dari jembatan layang Ahmad Yani sampai Karanglo; Jalan LA Sucipto (akses ke Bandar Udara Abdulrachman Saleh); Jalan MT Haryono; persimpangan Jalan Gajayana (akses ke Kota Batu); perempatan yang mempertemukan kampus Institut Teknologi Nasional dan Universitas Brawijaya—biasa disebut persimpangan ITN, serta persimpangan Toko Avia/PLN (akses utama ke Surabaya, Blitar, Batu, dan Lumajang).

Aplikasi RTTIC tidak hanya menyajikan informasi kondisi lalu lintas di 15 persimpangan, tapi juga menyuguhkan banyak informasi lain, seperti daftar obyek vital dan kegiatan di Kota Malang. Dengan begitu, aplikasi RTTIC cocok dijadikan panduan bagi pemudik maupun pengguna jalan lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Handi Priyanto menambahkan, selain memantau kemacetan melalui ponsel, pemudik pun bisa memanfaatkan tiga jalur alternatif yang sudah disiapkan bagi kendaraan pemudik yang hendak ke Surabaya dan Kota Batu.

Pemudik yang ingin ke Surabaya bisa melalui rute Jalan Piranha-Jalan Tombro terus ke Tasikmadu sampai tembus Jalan Raya Karangploso di wilayah Kabupaten Malang. Sedangkan pemudik yang ingin berwisata ke Kota Batu bisa melalui Jalan Candi Panggung, tembus Tlogomas.

Selain melalui Jalan Candi Panggung, pemudik yang ingin ke Kota Batu bisa menempuh jalan dari Tlogomas, terus mengambil rute Jalan Raya Dermo di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, bisa tembus ke Junrejo sampai melewati Batu Night Spectacular dan Jatim Park 2.

Untuk mengawasi keamanan dan kelancaran lalu lintas, pos pantau didirikan di Terminal Arjosari, Terminal Landungsari, Terminal Hamid Rusdi atau Terminal Gadang, dan Alun-alun Merdeka.

ABDI PURMONO